HARIANE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul kembali memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi.
Hal ini karena mempertimbangkan sejumlah potensi pada kondisi cuaca saat ini.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi menjelaskan pihaknya telah melakukan perpanjangan status siaga darurat bencana beberapa kali.
Adapun seharusnya status ini selesai di 31 Maret 2025 lalu, namun kembali diperpanjang 1 bulan sampai akhir April 2025 ini.
Beberapa hal menjadi pertimbangan pemerintah kembali memperpanjang status tersebut diantaranya potensi hujan di bulan April masih ada.
Sehingga status ini masih dibutuhkan sebagai upaya antisipasi dampak yang besar dan upaya mitigasi bencana bersama.
Sebagai contohnya, 28 Maret 2025 lalu hujan deras terjadi di wilayah Gunungkidul selama beberapa jam.
Dampaknya pun begitu luar biasa, ada 71 rumah milik warga terendam banjir. Belum lagi, fasilitas umum seperti sekolah dan lainnya yang juga terdampak serta 2 titik tanah longsor
"Potensi turun hujan masih ada meski April ini sudah masuk pada akhir musim penghujan. Meski begitu kami tetap harus siaga, antisipasi hujan deras seperti beberapa hari lalu," ucap Sumadi.
Berdasarkan prakiraan BMKG, bulan April ini potensi hujan masih cukup tinggi sebab masuk pada musim peralihan.
Sedangkan di bulan Mei, Gunungkidul diperkirakan sudah masuk awal musim kemarau. Namun demikian, kondisi.ini dapst berubah-ubah.
Sementara itu, Sub Koordinator Kelompok Subtansi Pencegahan Bencana, Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BPBD Gunungkidul, Agus Wibawa Arifianto mengatakan, ada banyak hal yang dilakukan oleh pemerintah dan warga Gunungkidul sebagai upaya mitigasi bencana.