Berita , D.I Yogyakarta
Sumur Bor dari Kemenhan Ditolak, Ratusan Warga Geruduk Kantor Kalurahan
HARIANE - Ratusan warga mendatangi Balai Kalurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul untuk menemui Lurah Piyaman pada Jum'at, 16 Agustus 2024.
Hal ini dilakukan karena diduga Lurah Piyaman menolak adanya bantuan sumur bor dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) untuk warganya.
Warga menilai Lurah Piyaman telah ceroboh karena menolak bantuan sumur bor secara sepihak tanpa ada komunikasi terlebih dahulu.
Menurut warga setempat, bantuan sumur bor sangat berguna, karena dapat dimanfaatkan oleh masyarakat disaat musim kekeringan yang tengah melanda saat ini.
Salah satu tokoh masyarakat Kalurahan Piyaman, Rubikin Susilo Wardoyo (76) mengatakan, warga merasa kesal terhadap keputusan lurah yang secara sepihak menolak bantuan sumur bor dari Kemenhan RI. Bahkan, sikap yang ditunjukkan lurah diduga menyinggung perwakilan yang hendak melakukan survey di lokasi.
"Dari informasi yang kami dapatkan, lurah menyinggung salah satu perwakilan Kemenhan RI yang akan memberikan bantuan ke sini, padahal bantuan sumur bor itu sangat kami harapkan," kata Rubikin saat ditemui di Balai Kalurahan Piyaman.
Dijelaskannya, rencana bantuan yang akan diberikan berkisar senilai Rp 2 milyar. Nominal tersebut diberikan dalam bentuk sumur bor, jaringan perpipaan dan puluhan toren penampung air.
Menurutnya, bantuan sumur bor itu mampu mengairi lahan pertanian warga seluas hampir 200 hektar sawah.
"Mendengar informasi itu, kami sangat senang sekali, tetapi sikap lurah membuat kami kecewa, hal itu yang mendasari kami ke sini (balai kalurahan)," ujarnya.
Atas dasar itulah, warga kemudian menuntut Lurah Piyaman untuk tidak lagi mengulangi perbuatan yang kurang menyenangkan, seperti yang terjadi terhadap tamu yang dari Kemenhan RI yang mengakibatkan gagalnya bantuan ke masyarakat.
Dijelaskannya, warga menuntut agar Lurah Piyaman dapat meminta maaf langsung ke masyarakat.
"Kalau bantuan sumur bor tidak terlaksana dan sikap lurah tidak dirubah, demonstrasi akan terus kami lakukan bahkan memintanya untuk mengundurkan diri dari jabatannya," tegasnya.