Berita , D.I Yogyakarta
Tanah di Kawasan Makam Raja-raja Imogiri Ditemukan Retakan, Keraton Jogja Mulai Mitigasi Resiko Longsor
HARIANE - Tanah di kompleks Makam Raja-raja Imogiri mengalami retakan sepanjang kurang lebih 15-20 meter dengan lebar sekitar 15 cm akibat curah hujan tinggi. Temuan tersebut berdasarkan hasil mitigasi yang dilakukan oleh SAR DIY beberapa waktu yang lalu.
"Itu kami temukan sebulan yang lalu dan langsung kita laporkan Keraton. Nah, hari ini baru bisa dilakukan pengecekan potensi yang akan menyebabkan longsor," katanya Kepala Operasi SAR DIY Distrik Bantul, Bondan, Supriyanto, Jumat, 08, November, 2024.
Dari data visual, lanjutnya, ditemukan retakan sekitar 10 sampai 15 meter dengan lebar sekitar 15 centimeter. Retakan itu berada di bawah makam, tepatnya sisi di timur laut bukit.
Menurutnya, temuan tersebut harus segera ditindaklanjuti dengan melakukan mitigasi lanjutan. Sebab, dikhawatirkan ketika musim hujan akan ada air yang masuk celah retakan sehingga memicu terjadinya longsor.
"Kekhawatiran kita saat musim hujan air masuk di situ (retakan) lalu di bawahnya ada batu dan itu bisa memicu tanah longsor," ujarnya.
Menurutnya, saat ini sudah terpasang EWS di bukit merak. Pemasangan EWS sendiri sudah berlangsung sejak satu tahun lalu dari BPBD Bantul.
"Untuk jarak retakan dengan bibir tebing atas sekitar 20 meter," ucapnya.
Sementara itu, Penghageng II Kawedanan Reksa Suyasa, KRT Kusumanegara menyebut bahwa beberapa waktu lalu dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, khususnya Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, GKR Condrokirono telah menerima laporan dari Kanjeng Purbokusumo.
Laporan itu, katanya, melanjutkan informasi dari SAR terkait temuan retakan tanah tersebut.
"Karena itu GKR Condrokirono memerintahkan kami untuk berkoordinasi dengan pihak Basarnas, SAR, BKSDA dan unsur yang lain untuk mengecek lokasi seberapa potensi itu," katanya.
Dalam observasi dan pengamatan hari ini pihaknya juga mengajak dari perencana yang biasa berhubungan dengan kegiatan pembangunan di Keraton. Selanjutnya, pihaknya akan melaporkan kepada GKR Condrokirono.
"Jadi kami belum bisa menyikapi, hanya sebatas melaporkan kepada GKR Condrokirono," ujarnya.