HARIANE – Belakangan ini, media sosial ramai memperbincangkan kasus dua warga Gunungkidul yang diduga tertipu oleh oknum yang mengaku memiliki kedekatan khusus dengan Bupati Gunungkidul dan bisa meloloskan seseorang untuk bekerja di lingkungan pemerintahan daerah dengan imbalan sejumlah uang.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menegaskan bahwa dalam penataan pejabat Pemkab Gunungkidul serta rekrutmen pegawai, pihaknya menjunjung tinggi transparansi dan menjalankan seluruh proses sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Dalam hal ini (penataan dan rekrutmen), kami mengikuti aturan yang berlaku di pemerintahan dan sistem merit. Tidak ada dan tidak pernah Bupati meminta uang atau melakukan komitmen tertentu dengan materi sebagaimana yang viral di media sosial,” tegas Endah Subekti Kuntariningsih.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya tidak pernah menugaskan atau memberi mandat kepada tokoh agama, organisasi, individu, kelompok, ataupun tim suksesnya untuk melakukan hal-hal di luar kapasitas—terlebih menjanjikan jabatan atau pekerjaan di lingkungan Pemkab Gunungkidul dengan imbalan materi.
"Kami menjalankan proses sesuai peraturan, berdasarkan kompetensi, dan secara transparan,” ujarnya.
Terkait video yang viral, pihaknya telah menerima sejumlah informasi dari kepolisian dan tim internal. Diketahui bahwa memang ada dua warga Gunungkidul yang menjadi korban penipuan oleh oknum tidak bertanggung jawab tersebut.
Salah satunya adalah seorang dukuh di Kapanewon Tanjungsari yang telah mengirimkan sejumlah uang kepada pelaku, yang mengaku bisa meloloskan seseorang menjadi pegawai dinas.
Korban lainnya merupakan warga Kalurahan Pulutan, Kapanewon Wonosari, yang juga telah menyetorkan uang senilai Rp10 juta, namun uang tersebut telah dikembalikan oleh pelaku.
“Korban dan pelaku ini saling mengenal. Pelaku diketahui memiliki pacar di Tanjungsari dan kemudian mengaku kepada beberapa korban bahwa dirinya bisa meloloskan mereka menjadi pegawai,” imbuhnya.
Atas kejadian ini, Bupati Gunungkidul bersama jajarannya mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang mencatut nama Bupati guna meminta sejumlah uang, baik melalui oknum tertentu maupun lewat aplikasi WhatsApp.
Jika ada pesan mencurigakan yang mengatasnamakan pejabat Pemkab Gunungkidul, masyarakat diminta untuk tidak langsung percaya dan segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga Ngaliyan, Kalurahan Pulutan, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, menjadi korban penipuan yang mencatut nama Bupati. Korban dijanjikan akan mendapat pekerjaan di salah satu dinas Pemkab Gunungkidul, dengan syarat membayar sejumlah uang.