HARIANE – Viral kisah seorang pendaki Gunung Bawakaraeng hipotermia ditinggal rombongannya saat turun dari puncak.
Mirisnya, pendaki bernama Akram tersebut hanya diberi alat komunikasi ht dan jaket tanpa makanan atau minuman oleh rombongannya.
Akibatnya, Akram mengalami gejala hipotermia dan kondisi fisiknya lemas. Beruntung, ada pendaki lain yang menemukan Akram dan menghubungi KPA Hijau untuk meminta pertolongan.
Kronologi Pendaki Gunung Bawakaraeng Hipotermia
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari akun Instagram @mountnesia, Akram bersama dengan lima orang rombongannya mendaki Gunung Bawakaraeng pada Sabtu, 5 Oktober 2024.
Tercatat rombongan tersebut mulai tracking sekitar pukul 08.00 WITA. Setelah sampai puncak, sekitar pukul 13.00 WITA mereka memutuskan untuk turun.
Saat berada di pertengahan jalur 10 menuju Pos 9, Akram mengalami kelelahan dan kelaparan. Rombongan tersebut kemudian memberi HT serta sebuah jaket kepada Akram.
Sampai di Pos 8, Akram kehilangan handphone dan terkendala turun bersama rombongannya. Sehingga rombongan tersebut meninggalkan Akram.
Akram kemudian memutuskan untuk turun sendirian. Namun ditengah jalur pendakian 8 menuju pos 7, Akram mengalami gejala hipotermia dan kondisi fisiknya lemas.
Selanjutnya sekitar pukul 16.00 WITA, Tim SAR mendapatkan telpon dari pendaki lain bernama Daffa asal Makassar yang melaporkan ada seorang pendaki ditinggal rombongannya di Gunung Bawakaraeng.
Setelah mengetahui kondisi Akram, Tim SAR pun memberikan arahan kepada Daffa untuk memberikan pertolongan pertama.
Selanjutnya mereka meminta rombongan Daffa bersama dengan Akram turun ke Pos 7 dan menunggu KPA Hijau.