D.I Yogyakarta
Tekan Angka kemiskinan di Bantul, Pemerintah Kabupaten Kucurkan Anggaran Rp 104 M
Admin
Tekan Angka kemiskinan di Bantul, Pemerintah Kabupaten Kucurkan Anggaran Rp 104 M
HARIANE – Angka kemiskinan di Bantul tercatat ada 130.130 yang 2,5% di antaranya masuk ke dalam kategori golongan miskin ekstrim.
Untuk menekan angka jumlah penduduk miskin di Bantul, pemerintah menggelontorkan dana milyaran untuk menyiapkan program-program sosial.
Beberapa program pengentasan kemiskinan di Bantul antara lain adalah pelayanan kesehatan, hingga pelatihan kewirausahaan.
Angka Kemiskinan di Bantul Ditargetkan Nol Persen di 2024
Dana yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul melalui dana APBD sekitar Rp104 miliar untuk mengatasi kemiskinan di Projo Tamansari ini. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul, Fenty Yusdayati menyebutkan, setidaknya sekitar 130.130 jiwa tercatat dalam kemiskinan di Kabupaten Bantul. Dari jumlah tersebut sebanyak 24.594 jiwa di antaranya atau 2,5% masuk golongan miskin ekstrim.BACA JUGA : Anggota DPRD Bantul Mundur dari Gerindra, Pindah Karena Tak Dapat Dana AspirasiUntuk mengatasi kemiskinan di Kabupaten Bantul, pihaknya telah menyiapkan 25 program dan menyebarkan anggaran penanganan kemiskinan di sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Adapun program tersebut berupa padat karya insfrastruktur, pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pelayanan kesehatan gratis, boga sehat atau pemberian makanan bergizi sehari dua kali, dan pelatihan kewirausahaan bagi warga miskin. “Total anggaran untuk mengatasi kemiskinan tahun ini ada sekitar Rp104 miliar,” terangnya, Rabu 1 Februari 2023. Fenti mengatakan, di tahun 2023 ini dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) menargetkan angka kemiskinan menjadi 12,29 persen. Namun target tersebut telah terpenuhi di tahun 2022 lalu sehingga dalam tahun ini setidaknya harus menurunkan angka kemiskinan minimal satu persen. “Apalagi kita juga punya pekerjaan rumah untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrim yang harus nol persen pada tahun 2024,” katanya.
BACA JUGA : 3 Penjual Togel Hongkong di Imogiri Bantul Ditangkap, Sehari Bisa Untung Jutaan RupiahTerpisah, Kepala Dinas Sosial Bantul, Gunawan Budi Santoto menyampaikan bahwa program pengentasan kemiskinan di Bantul dipegang oleh sejumlah OPD. Sedangkan Dinas Sosial sendiri hanya menangani warga miskin yang terlantar karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kategori warga miskin yang ditangani oleh Dinas Sosial itu dibantu melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT). “Kalau program di kami hanya bansos seperti PKH, BNPT, dan BLT. Selebihnya lewat OPD lain,” paparnya. Sebelumnya, Wakil Bupati Bantul sekaligus Ketua Percepatan Penanganan Kemiskinan, Joko B. Purnomo mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan survei lapangan dan cross check by name by address untuk memastikan data kemiskinan ekstrim dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
BACA JUGA : Target Pendapatan PBB-P2 Bantul Tidak Sesuai yang ditetapkan, Ada Kesalahan Pendataan?Survey tersebut dilakukan dengan melibatkan sejumlah OPD, panewu, lurah, dan kepala dusun untuk mengetahui secara pasti angka kemiskinan ekstrem dimana data awal dari Kementrian Sosial mendapatkan sebanyak 120 ribu jiwa. “Hasilnya data kemiskinan ekstrem di Bantul ada 24.594 jiwa. Yang 5.810 itu diperoleh dari pendataan lapangan dan 18.784 itu data DTKS,” jelasnya belum lama ini soal angka kemiskinan di Bantul. **** (Kontributor: Wahyu Turi K.) Baca artikel lainnya di Harianejogja.com
1