Berita , Pilihan Editor , Headline
Thailand Resmi Legalkan Ganja, Begini 5 Arahan Dari Badan Narkotika Nasional
Anasya Adeliani
Thailand Resmi Legalkan Ganja, Begini 5 Arahan Dari Badan Narkotika Nasional
Hal ini dikarenakan ganja mengandung zat psikoaktif yang juga dapat membuat penggunanya mengalami penurunan atau perubahan kesadaran.
Selain Thailand resmi legalkan ganja, perlu diperhatikan Zat psikoaktif yang terkandung dalam ganja adalah THC (tetrahydrocanabinol) dan CBD (cannabidiol).
Kombinasi persentase kedua zat ini juga berbeda di ketiga jenis ganja murni yang ada. Cannabis Sativa memiliki kandungan THC lebih tinggi dibandingkan THC yang terdapat dalam C. Indica. Sedangkan kandungan CBD dalam C. Indica lebih tinggi daripada CBD dalam C. Sativa.
THC dalam ganja dengan cepat mempengaruhi kinerja otak manusia ketika ia menghirup asap yang dihasilkan dari pembakaran ganja. Asap yang terhirup ke paru-paru dapat masuk ke peredaran darah.
Darah yang mengandung THC akan dibawa ke otak dan organ tubuh lainnya. Efeknya dapat dirasakan secara jangka pendek maupun jangka panjang. Efek jangka pendek akan dapat dirasakan setelah 30 menit sampai 1 jam setelah penggunaan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Drugs Abuse, THC dapat mengganggu kinerja sebagian besar area di dalam otak yang mengatur persepsi, sensasi, koordinasi, penglihatan, memori, keseimbangan, dan juga kemampuan dalam pengambilan keputusan. Kondisi inilah yang sering disebut dengan istilah “ngefly” atau “high”.
Dalam kondisi ini, seorang pengguna ganja akan mengalami perubahan sensasi misalnya melihat sesuatu yang berwarna tampak lebih terang warnanya, perubahan orientasi waktu, suasana hati, pergerakan tubuh yang tidak selaras, gangguan ingatan, kesulitan berpikir maupun memecahkan masalah.
Jika ganja digunakan dengan dosis yang tinggi dapat menyebabkan halusinasi dan delusi. Bahkan yang lebih parahnya dapat memunculkan gejala psikosis (gangguan jiwa) jika terlalu sering digunakan dengan dosis yang berlebih.
Ganja juga dapat mempengaruhi perkembangan otak jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Seseorang yang menggunakan ganja sejak remaja dapat mengalami penurunan kemampuan berpikir, memori serta fungsi belajar.
Selain dapat mempengaruhi kinerja otak, ganja juga dapat mempengaruhi kesehatan organ fisik lainnya.
Ganja dapat menyebabkan masalah pernapasan, meningkatkan detak jantung, masalah dalam perkembangan dan pertumbuhan janin, serta mual dan muntah yang berkepanjangan.
Dampak yang dihasilkan dari asap pembakaran ganja juga sama halnya dengan asap rokok tembakau yaitu dapat merusak paru-paru bahkan menimbulkan kanker.