Berita , Nasional
Tidak Mengambil Kader NU, Elektabilitas Prabowo-Gibran Justru Tinggi di Kalangan Nahdliyin
HARIANE - Berdasar hasil Survei Indikator Politik Indonesia terbaru, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, kini memimpin elektabilitas pasangan Capres-Cawapres untuk Pilpres 2024 dengan 40,6%.
Dua faktor utama yang mendorong tingginya dukungan terhadap pasangan ini adalah, dukungan masyoritas pemilih muda, baik dari generasi Z maupun Milinel, serta "kesetiaan" pendukung Jokowi yang masih sangat kuat.
Namun yang cukup menarik dari hasil survei ini adalah banyaknya dukungan warga Nahdlatul Ulama (NU) yang ditujukan pada pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Sebagaimana diketahui, pasangan Prabowo - Gibran menjadi satu-satunya pasangan yang "tidak memiliki" wakil dari NU.
Sementara, di dua pasangan lain, terdapat nama Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD yang secara konvensional dianggap sebagai representasi dari suara warga Nahdliyin, baik secara struktural maupun kultural.
Dampak Pencalonan Gibran dalam Tingkat Elektoral
Direktur Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi megatakan, survei dilakukan selama periode 27 Oktober hingga 1 November 2023 dengan metode multistage random sampling.
Hasilnya, nilai elektabilitas Anies Baswedan 23,7 persen, Ganjar Pranowo 27,8 persen dan Prabowo Subianto 40,6 persen.
Indikator Politik Indonesia menemukan, pasca pengumuman Gibran sebagai Cawapres Prabowo, pemilih dari Gen-Z (di bawah 26 tahun) meningkat tajam. Jika sebelum pengumuman pemilih Prabowo dari Gen-Z hanya 38,1%, kini mencapai 52,4%.
Sementara dukungan untuk Anies justru turun dari 22,7 % menjadi hanya 17,3%. Demikian pula dengan Ganjar - Mahfud MD, dari 34,8 kini menjadi 27,9%
Sedangkan pemilih dari kalangan milenial (27-42 tahun) yang memilih Prabowo-Gibran mencapai 40% yang sebelumnya 38,9%. Unggul jauh dari Anies dengan 27% dan Ganjar 27%.
Faktor penting lain yang membuat dukungan ke Prabowo-Gibran melejit adalah "kesetiaan" pendukung dan tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi.