HARIANE - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat. Salah satu yang dilakukan adalah dengan menggelar program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD).
Program IMCD bertujuan memberikan pemahaman masyarakat terhadap digital untuk mencegah penyebaran konten-konten negatif, serta meningkatkan ruang digital yang produktif. Kegiatan ini akan berlangsung secara daring, pada Jumat, 05, April, 2024 besok.
Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto menyambut baik program ini. Menurutnya, literasi digital menjadi sangat penting di era tranformasi komunikasi yang semakin cepat seperti sekarang ini.
"Penggunaan media digital di satu sisi memiliki manfaat bagi kerja-kerja masyarakat saat ini. Namun, di sisi lain juga bisa menimbulkan dampak yang sangat buruk apabila kita salah dalam menggunakan, terutama dikalangan anak-anak sekolah. Tentu, dengan adanya program literasi digital ini akan menambah pengetahuan anak-anak kita tentang cara yang baik dan bijak dalam memanfaatkan teknologi, terutama media sosial," katanya, Kamis, 04, April, 2024.
Tujuan dari kegiatan ini, lanjut Nugroho adalah untuk mengedukasi pelajar dan tenaga pendidik tentang pentingnya membangun kesadaran digital. Ada empat poin penting yang menjadi target dari kegiatan ini.
"Pertama, memberikan pengetahuan kepada peserta dan tenaga pendidikan tentang perkembangan digital di Bantul, kedua
memberi pengetahuan tentang manfaat teknologi media digital bagi generasi muda, ketiga memberikan pengetahuan tentang dampak positif dan negatif dunia digital, dan terakhir memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar literasi digital dasar kepada peserta," paparnya.Menurutnya, program literasi digital ini penting untuk dilaksanakan. Pasalnya, dari total pengguna internet di Indonesia, paling banyak digunakan oleh generasi Z (1997-2012). Dimana, berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah pengguna internet generasi Z di Indonesia mencapai 34 persen dari total 221,500 juta pengguna yang ada.
"Tingginya jumlah pengguna internet ini memunculkan dampak negatif dan positif. Yang menjadi perhatian adalah dampak negatifnya," lanjutnya.
Sementara itu, salah satu narasumber dalam acara ini, Lidya Laela Sarie mengatakan edukasi literasi digital yang dilakukan pada segmen pendidikan menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan. Menurutnya, hal ini sebagai upaya mendorong generasi muda agar lebih bijak dalam memanfaatkan media sosial.
"Tentu programnya sangat bagus untuk mendukung literasi digital, terutama bagi pelajar dan tenaga pendidik yang ada di Kabupaten Bantul," katanya.
Adapun, kegiatan ini akan diikuti oleh sekitar 25 ribu pelajar dan tenaga pendidik dari 47 sekolah yang ada di Kabupaten Bantul. Dengan melibatkan tiga pakar sebagai narasumber. Diantaranya pegiat media sosial, Beni Sasangka, Lidya Laela Sarie selaku Miss Hijab Pendidikan Indonesia dan Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto. Turut hadir dalam acara, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih sebagai keynote speaker.****