HARIANE – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Yogyakarta menggelar pemantauan hewan ternak di sejumlah kandang yang berada di Kabupaten Gunungkidul, Kamis (22/05/2025).
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan kondisi ternak, baik kambing maupun sapi, dalam keadaan sehat menjelang Idul Adha yang jatuh pada tanggal 6 Juni 2025 mendatang.
Adapun pemantauan kondisi dan ketersediaan hewan ternak dilakukan di Peternakan SR Jaya 89 di Karangrejek, Wonosari, dan Sawung Seto Farm di Bandung, Playen.
Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY, Eling Priswanto, mengatakan bahwa berdasarkan pemantauan di dua peternakan tersebut, ketersediaan sapi untuk hewan kurban tergolong aman.
Kesehatan ternak pun terjaga. Hal ini dibuktikan dengan penanganan para anak kandang terhadap hewan-hewan ternak yang dipelihara. Mulai dari kebersihan kandang hingga suplai makanannya pun terjamin.
“Stok sapi di Gunungkidul aman dan harga relatif stabil. Ketersediaannya juga sangat banyak, baik di tingkat peternakan maupun milik petani pribadi,” ucap Eling Priswanto.
Lebih lanjut ia menjelaskan, meskipun Kabupaten Gunungkidul tengah dilanda wabah dan isu penyakit ternak, seperti antraks, namun sejauh ini kondisi ternak tetap aman dan penjualan pun tidak terlalu terpengaruh.
Ternak dari Kabupaten Gunungkidul yang hendak dikirim keluar kota wajib dilengkapi dengan SKKH. Hal ini sebagai bentuk jaminan bahwa ternak berada dalam kondisi sehat dan layak untuk dikurbankan serta dikonsumsi.
“Sapi dari luar daerah juga telah dilengkapi SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan) sebagai jaminan kelayakan konsumsi,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, mengatakan bahwa populasi hewan di Gunungkidul saat ini mencapai sekitar 136.000 ekor.
Jumlah kambing mencapai 14.826 ekor dan domba 2.135 ekor. Adapun kebutuhan lokal Gunungkidul untuk kurban tahun ini berkisar 14.000 sapi, 12.000 kambing, dan 2.000 domba. Dengan demikian, stok dipastikan sangat mencukupi, baik untuk kebutuhan lokal maupun luar daerah.
“Untuk stok sendiri, aman sekali untuk kebutuhan dalam daerah maupun luar daerah. Biasanya ternak dari Gunungkidul itu dikirim ke daerah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sekitarnya,” tandasnya.****