Berita , D.I Yogyakarta
Tumbuhkan Kapasitas Kepemimpinan Anak Muda Sosromenduran, Women in Tourism Indonesia Gelar Pelatihan
HARIANE - Women in Tourism Indonesia menggelar Edisi Spesial WTIDcamp bertajuk 'Leadership Self-Efficacy Training for the Young Generation of Kampung Wisata Sosromenduran' pada 25-26 Mei 2024.
Kegiatan hasil kerja sama dengan Kampung Wisata Sosromenduran ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan anak muda setempat usia 18 tahun ke atas yang terlibat dalam industri pariwisata dan pengelolaan desa wisata.
Co-Founder Women in Tourism Indonesia, Monica mengatakan, WTIDcamp sendiri telah menjadi sebuah program khusus peningkatan kapasitas yang memasukan unsur kesataraan gender pada kurikulum programnya.
Pada program yang sudah dilakukan dua kali sebelumnya di lokasi berbeda, WTIDcamp berhasil meningkatkan 93 persen peserta bercita-cita menjadi pemimpin di industri pariwisata setelah berpartisipasi dalam kegiatan WTIDcamp, dan 85 persen peserta memahami dan mampu menerapkan kesadaran kepemimpinan dan gender setelah berpartisipasi dalam kegiatan WTIDcamp.
Sementara WTIDcamp yang ketiga ini berfokus melihat permasalahan awal pemuda-pemudi kampung wisata yang belum memiliki motivasi tinggi untuk memimpin komunitas.
“Kami buat pelatihan kepemimpinan dan keyakinan diri, bagaimana menumbuhkan keyakinan diri ke mereka dulu. Pastinya ketika mereka akan berpartisipasi harus yakin terhadap diri sendiri, apa yang harus mereka lakukan, determinasi mereka untuk menemukan sesuatu,” jelaa Monica, Minggu, 26 Mei 2024.
“Harapannya mereka ada self regulation di hari pertama. Di hari kedua lebih ke team worknya, dari yang mereka pelajari bisa mencapai kesepakatan dalam case study team work Kampung Sosromenduran,” sambungnya.
Lurah Sosromenduran, Agus Joko Mulyono mengatakan bahwa selama ini, geliat anak muda untuk bergerak aktif sangatlah minim. Belum lagi intervensi dari generasi sebelumnya yang menghasilkan tingkat partisipasi anak muda juga minim. Padahal, lokasi tersebut sangat strategis yakni berdekatan dengan Malioboro dan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang notabenenya adalah pusatnya wisata di Kota Yogya.
Dengan adanya WTIDCamp ini ia berharap hasil akhir yang didapatkan ialah untuk peningkatan ekonomi di Sosromenduran.
“Di Kelurahan Sosromenduran banyak keluarga yang tidak mampu, sehingga kami atas nama Lurah prihatin bagaimana untuk meningkatkan perekonomian,” kata Agus Joko.
“Dengan pelatihan ini menjadi modal awal dan membuka mindset anak muda. Harapan saya intinya ekonominya meningkat,” pungkasnya.****