Berita , Jateng
Wadon Wadas Tolak Tambang, Ganjar Pranowo Dituntut Hentikan Pertambangan
Akibatnya beberapa persoalan pun terjadi seperti curah hujan yang rendah dan tinggi menyebabkan banjir.
Kedua, akses keluar dan masuk desa terhalang karena banjir tersebut. Tentunya hal ini dapat mengganggu aktivitas warga desa dalam bekerja ataupun sekolah.
Ketiga, berdampak pada konsumsi warga sehari-hari karena air bersih menjadi kotor.
Keempat, perubahan pemandangan yang terlihat jelas di lokasi jalan akses menuju lokasi pertambangan yang awalnya dipenuhi pepohonan berubah menjadi tanah kosong beserta alat beratnya.
Kelima, kurangnya sumber resapan air karena tidak ada lagi pohon yang menjadi sumber utamanya.
Desa Wadas yang terletak di kecamatan Bener, kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ini menjadi tempat terjadinya konflik agraria.
Konflik agraria ini diawali dengan rencana pihak pemerintah yang ingin membuka pertambangan batu andesit di wilayah Wadas untuk dapat dijadikan bahan baku pembangunan Bendungan Bener.
Sebagian besar warga lokal menolak aktivitas pertambangan di Desa Wadas ini karena dinilai akan merusak lingkungan sekitar.
Alasan penolakan warga sendiri ada tiga, yakni kawasan Wadas bukanlah wilayah pertambangan, kewaspadaan area kebakaran yang menimbulkan masalah seperti tanah longsor, dan menuding pemerintah melarang aturan tata ruang yang sudah ditetapkan.