HARIANE - Kabupaten Gunungkidul memiliki beragam potensi yang luar biasa. Selain pariwisata, Gunungkidul juga memiliki banyak sekali sentra kerajinan, salah satunya adalah kerajinan tembaga dan Perak di Padukuhan Pelemgede, Kalurahan Sodo, Kapanewon Paliyan.
Hampir sebagian warga di daerah ini merupakan pengrajin tembaga yang dibuat sebagai aksesoris rumahan maupun aksesoris pernikahan.
Salah seorang pengrajin, Ventina mengungkapkan, sejak tahun 2018 lalu suaminya merintis usaha kerajinan tembaga dan perak.
Berbekal pengetahuan dan keterampilannya, ia perlahan memproduksi aksesoris perempuan dan lain sebagainya.
Jatuh bangun dalam merintis usaha telah ia rasakan, namun kegigihannya tak pernah goyah untuk melanjutkan usaha tersebut hingga sebesar sekarang ini.
Adapun yang ia produksi memiliki dua bahan yang berbeda yaitu tembaga dan perak. Biasanya untuk bahan baku tembaga ia gunakan untuk membuat manten seperti siger, bros, cunduk manten, gelang pengantin, anting, kalung dan lain sebagainya. Sedangkan yang berbahan perak digunakan untuk aksesoris lainnya.
"Aksesoris pengantin yang dipesan disini justru dari luar Jawa seperti Gorontalo, Aceh, Sulawesi, dan lainnya," ucap Ventina.
Selama bertahun-tahun ini, suaminya dibantu oleh keluarga dan ada karyawannyan. Omzet dari usaha kerajinan perak dan tembaga ini pun menurutnya sangat menjanjikan, jika pesanan sedang ramai bahkan tembus di 10 juta hingga belasan juta.
"Harga satu set aksesoris pengantin itu kan mahal. Ya kalau ramai pesanan bisa tembus 10 juta pendapatan bersihnya," jelas dia.
Ia setiap hari produksi kerajinan tersebut. Untuk pemassrannya memang menggunakan sistem online, selain itu dirinya juga telah memiliki pasar dan pelanggan tersendiri di luar Jawa.
Menurutnya, sebagian besar warga di Padukuhannya tersebut memang berprofesi sebagai pengrajin tembaga dan perak.
Sejak puluhan tahun lalu, warga di daerah ini memang menggeluti bidang tersebut. Bahkan Kalurahan Sodo dan Pampang merupakan sentra kerajinan perak dan tembaga.