Produk dari wilayah ini pun tak jarang mengikuti pameran sehingga dikenal hingga ke berbagai daerah di Indonesia dan sering menjadi langganan para pejabat.
Pengrajin lainnya, Andriyanto mengatakan, ia sudah sejak 2015 menggeluti usaha produksi kerajinan tembaga. Setiap minggunya ia selalu mengirimkan karya tangannya ke konsumennya.
“Biasanya ke Makassar dan wilayah luar Jawa lainnya,” imbuhnya.
Adapun untuk omzet per bulannya, Andri mengatakan tidak menentu. Menurutnya hal itu tergantung dengan ramai atau tidaknya pesanan dan seberapa rumit serta lamanya proses produksi.
Biasanya saat pesanan ramai, ia juga memberdayakan beberapa tetangganya untuk membantu produksi, namun jika sepi hanya dikerjakan sendiri.
“Kalau untuk pembuatannya ya membutuhkan waktu beberapa hari. Untuk harganya sih tergantung tingkat kesulitan dan lama produksi, biasanya satu set aksesoris pernikahan itu sekitar Rp 6 juta,” tutup dia.****