Berita
16 Buruh Migran Indonesia Demo di Jakarta, Guna Menuntut Hak Asasi Pekerja di Malaysia
Anasya Adeliani
16 Buruh Migran Indonesia Demo di Jakarta, Guna Menuntut Hak Asasi Pekerja di Malaysia
Tetapi setelah belum lama diizinkan kembali Malaysia untuk mendapat bantuan pekerja dari Indonesia, negara tersebut membuat konflik baru.
Di mana Indonesia pada Agustus ini terpaksa harus menghentikan sementara pengiriman ribuan warganya untuk bekerja di Malaysia.
Yang telah direkrut untuk sektor perkebunan, dengan alasan pelanggaran dalam perjanjian bulan lalu yang bertujuan meningkatkan perlindungan pekerja di rumah tangga Malaysia.
Kementerian Ketenagakerjaan mengajak para koordinator dan penanggung jawab Desa Migran Produktif (Desmigratif) untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pelayanan.
Dan pelindungan terhadap Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) dan PMI purna terkait rangkaian demo buruh migran Indonesia.
Serta keluarganya untuk mewujudkan masyarakat desa produktif yang sejahtera melalui empat pilar Desmigratif.
Empat pilar Desmigratif yang dimaksud yaitu pusat layanan imigrasi, kegiatan usaha produktif untuk memberikan edukasi awal tata kerja bekerja di luar negeri, community parenting untuk anak-anak pekerja migran, dan pembentukan koperasi Desmigratif.
"Bagaimana cara kita meningkatkan pelayanan dan melindungi PMI kita mulai dari hilir ke hulu, mulai dari mau berangkat sampai dia pulang lagi ke kampung halaman dia terlindungi. Baik terlindungi secara ekonomi, sosial, dan jiwanya. Semuanya kita lindungi, melindungi secara utuh sebagai manusia," kata Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK), Suhartono.
Suhartono menyampaikan hal tersebut saat membuka Rapat Teknis Koordinator dan Penanggung Jawab Desmigratif pada Program Desmigratif 2022 pada Senin, 8 Agustus 2022 di Jakarta.
Rapat teknis yang diselenggarakan selama tiga hari, Senin-Rabu ini diikuti oleh peserta sebanyak 118 orang yang terdiri atas 50 koordinator Desmigartif dari Dinas Kabupaten, 50 orang penanggung jawab Desmigratif, dan 18 orang peserta pusat.
Ia mengatakan bahwa kolaborasi perlu dilakukan karena para koordinator dan penanggung jawab Desmigratif merupakan pihak yang lebih mengetahui secara langsung.
Terkait keadaan di lapangan, mulai dari sebelum PMI berangkat ke luar negeri sampai kembali pulang ke kampung halamannya.