Berita , Nasional
25 Persen Simpatisan PDIP Dukung Prabowo-Gibran, Bagaimana Perolehan Suara Banteng di Pemilu 2024?
Pasca Pemilu 2019, pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo mengatakan, Jokowi memberikan kontribusi signifikan kepada PDIP melalui apa yang disebutnya sebagai "efek ekor jas" atau "cottail effect".
Menurutnya, pada tahun 2014, Jokowi menjadi isu dan tokoh yang mampu meningkatkan elektabilitas serta perolehan suara PDIP di berbagai tingkatan, mulai dari DPRD hingga DPR RI.
Kunto menyatakan bahwa pengaruh dan kontribusi Jokowi terhadap PDIP sangat besar, sehingga partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri ini berhasil meraih kursi terbanyak di DPR selama dua periode.
Ia menegaskan bahwa pada tahun 2014, peran serta Jokowi telah secara nyata membawa PDIP memperoleh suara terbanyak di parlemen, dan keberhasilan ini kembali terulang pada Pemilu 2019.
"Jadi, jika ditanya mengenai pengaruh dan jasa Pak Jokowi, menurut saya, pada tahun 2014 sudah sangat jelas, di mana dengan peran serta Pak Jokowi, PDIP meraih suara terbanyak di parlemen, dan hal tersebut terulang kembali pada tahun 2019," ungkap Kunto dalam tanggapannya kepada wartawan.
PDIP dan Jokowi Pisah Jalan, Mampukah Banteng Bertahan?
Benih-benih perpecahan antara Jokowi dan PDIP sebenarnya sudah terlihat sejak Maret 2023 lalu, yakni ketika sejumlah rencana prioritas Jokowi gagal karena ulah beberapa kader PDIP.
Pertama, penolakan Ganjar Pranowo dan Wayan Kostner akan kedatangan Timnas Israel ke Indonesia untuk gelaran Piala Dunia U-20 yang berujung pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah.
Padahal, persiapan yang dilakukan memakan banyak waktu dan menghabiskan dana triliunan rupiah.
Di sisi lain, penyelenggaran event sepakbola internasional itu merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.
Jokowi, pada wartawan menyatakan jika dirinya berharap tidak ada upaya mencampuradukkan masalah olahraga dengan politik yang akhirnya merugikan Indonesia sendiri.
"Ya, ini negara demokrasi, tapi yang paling penting jangan dicampuradukkan. Sudah saya sampaikan kan, jangan dicampuradukkan ada wilayah politik, ada wilayah bola," kata Jokowi di Kawasan Ekonomi Khusus Lido, Bogor, Jumat 31 Maret 2023.