Berita , D.I Yogyakarta
3,5 Juta Orang Masuk Bantul Saat Libur Lebaran, Pemkab Siapkan Pos Pantau
HARIANE - Pada momen libur dan cuti bersama perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah, diperkirakan 11,7 juta orang memasuki wilayah DIY di mana prediksinya ada 3,5 juta orang diantaranya memasuki Kabupaten Bantul.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah sektor yang diampu oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar tercipta aktivitas mudik yang aman dan nyaman saat momen lebaran nanti.
“Aktifitas pelayanan terkait lebaran kami persiapkan sejak H-7 sampai H+7. Persiapan yang kami lakukan ini untuk menciptakan mudik yang menggembirakan, aman, dan nyaman,” kata Bupati Halim, Kamis, 4 April 2024.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, Singgih Riyadi mengatakan, mulai Kamis, 4 April 2024 ini pihaknya telah memasang enam pos pantau dan mensiagakan personel di simpang tiga Klangon, simpang empat Kasongan, bundaran Srandakan, simpang empat Druwo, simpang empat Piyungan, dan pos induk Gabusan.
Namun dengan prediksi puncak kemacetan di Kabupaten Bantul terjadi pada 13-14 April 2024 karena ada lonjakan wisatawan, pihaknya akan menambah empat posko yang merupakan ruas jalan menuju obyek wisata pada H+1 Idul Fitri.
Posko tersebut antaranya berada di Jembatan Kretek II, TPR Parangtritis, jalur Mangunan-Dlingo, dan jalur Cinomati.
“Untuk jalur Imogiri-Mangunan nanti diberlakukan satu arah. Jadi naik lewat Imogiri, kemudian yang melalui Pathuk hanya diperbolehkan kendaraan wisata yang tujuannya ke Heha Sky View. Selain itu diberlakukan satu arah melalui Imogiri,” jelas Singgih.
Khusus jalur Cinomati, lanjut Singgih, pihaknya sudah memasang rambu-rambu agar bus dan kendaraan besar dilarang untuk melintas. Rambu-rambu tersebut terpasang di simpang empat Terong dan simpang tiga Bauran.
Namun untuk mengantisipasi kendaraan-kendaraan yang ngeyel ataupun yang tidak paham arah, pihaknya tetap akan menempatkan personel di sana.
“Pengalaman beberapa waktu lalu tetap ada saja pengemudi yang melintas ke sana. Sebenarnya Bapak Bupati sudah perintah untuk google maps ditutup. Akan tetapi pada prakteknya memang tidak bisa, tetapi sudah kami labeli daerah rawan kecelakaan dan disarankan untuk tidak dilintasi,” terangnya.
Disamping itu, pihaknya bersama kepolisian telah mendesain jalur-jalur alternatif jika terjadi kemacetan di titik-titik tertentu.
“Terutama di jalur-jalur obyek wisata sudah kami siapkan jalur-jalur alternatif, kami pasang nanti papan-papan imbauan untuk menuju jalur alternatif,” pungkasnya.****