Berita , D.I Yogyakarta
Angka Stunting di Sleman Masih Ribuan, Dinkes Sebut Ada Kesalahan Pola Asuh
“Kalau sudah stunting sulit, diberi makan apapun akan lambat. Tapi kalau underweight akan cepat, mungkin satu bulan akan naik,” jelasnya.
Masih dalam konteks yang sama, ia menyebut kebanyakan kasus stunting bukan disebabkan keluarga dengan perekonomian yang rendah, melainkan pola asuh terhadap balita yang kurang dan keliru.
Untuk menghindari stunting, orang tua harus memiliki pemahaman pola asuh yang baik dengan memberikan asupan yang kaya akan protein seperti telur dan ikan untuk balita.
“Anak-anak kalau dikasih karbohidrat hanya menggemuk, tapi kalau tinggi harus protein. Kebanyakan sekarang kalau dilepas makanannya junkfood yang tidak ada proteinnya. Mungkin saat ditangani ARTnya, simbahnya, perlu kita edukasi secara simultan mulai dari keluarga itu supaya bisa dihindari,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyebut adanya bantuan fiskal sebesar Rp 6 milyar turut mempercepat penurunan stunting di Sleman.
Sejumlah bantuan diterjunkan untuk menekan kasus stunting di Sleman, seperti bantuan pangan telur, ikan, vitamin, dan beras.
“Kami berupaya menurunkan angka stunting. Insya Allah Sleman bisa zero stunting kalau ada kerja sama semua pihak,” tandasnya. ****