Direktur Eksekutif Indikator Politik, Baharuddin Muhtadi mengatakan, rendahnya elektabilitas Anies ini banyak dipengaruhi meningkatnya approval rating Jokowi.
Pasalnya, hingga saat ini Anies menjadi satu-satunya Bacapres yang menjual narasi perubahan atau menjadi satu-satunya Bacapres yang vis a vis (berhadap-hadapan) dengan Jokowi.
Sementara, Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga telah merilis data head-to-head antara Anies dengan Prabowo dan Ganjar.
Hasilnya, Anies kalah jauh dari Prabowo dengan perbandingan 51,7 persen : 35, 8 persen atau margin sebesar 16,1 persen.
"Bukan Anies yang menurun, tapi Prabowo-nya yang meningkat. Itu karena menurunnya jumlah orang yang ragu-ragu atau tidak menentukan pilihan," ujar Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan.
Sementara head-to-head melawan Ganjar menunjukkan jika elektabilitas Anies lebih baik, yakni 39,7 : 49,2 persen.
Mungkin, sebagai respon dari hasil survei tersebut, Anies pada Sabtu 6 Mei 2024 lalu mulai melakukan safari politik untuk menggalang dukungan.
Selain enemui para buruh di Kantor DPP PKS, Anies melakukan perjalanan ke Jember untuk menemui Bupati Jember Hendy Siswanto.
"Sore tadi tiba di Jember, Jawa Timur. Melanjutkan silaturahmi dengan saudara-saudara di kota yang dikenal dengan penghasil tembakau berkualitas dan kerajinan batiknya yang khas," ciut Anies di twitter.
"Kami mengagumi karakter warga Jember yang pantang menyerah, kuat, dan ramah dengan sesama. Kota, yang berawal dari kata Jembhar dari bahasa Madura, dan Jembar dari bahasa Jawa yang bermakna luas,".
"Mari memperluas silaturahmi, memperdekat jarak antarwarga, menjangkau dan merangkul sesama," lanjutnya.****