Berita , D.I Yogyakarta
Animo Masyarakat Tinggi Saksikan Wayang Jogja Night Carnival ke-8
HARIANE - Wayang Jogja Night Carnival ke-8 sukses digelar Sabtu, 7 Oktober 2023 malam.
Seperti diketahui perhelatan besar ini diselenggarakan setiap tahunnya dalam rangka merayakan HUT Kota Yogyakarta dimana tahun ini sudah berusia 267 tahun.
Dari pantauan Hariane di lapangan, sejak pukul 18.00 WIB kawasan Tugu Pal Putih tempat diselenggarakan Wayang Jogja Night Carnival ke-8 dipenuhi lautan manusia yang antusias menyaksikan arak-arakan penokohan wayang dari 14 kemantren.
Acara dimulai sekitar pukul 18.30 WIB yang diawali dengan hiburan musik dan dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh Pejabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta dan Gubernur DIY.
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo menyebut diselenggarakan acara ini menjadi upaya melestarikan kekayaan budaya dan sumbu filosofi khususnya Tugu Pal Putih yang telah ada selama berabad-abad.
“Harapannya dengan acara ini dapat memberikan dampak ekonomi yang positif bagi Kota Yogyakarta sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan budaya sebagai identitas bangsa,” katanya, Sabtu, 7 Oktober 2023.
Untuk diketahui pula karnaval jalanan (art on the street) yang menggabungkan tokoh dan lakon pewayangan dengan melibatkan seni koreografi, busana, serta musik kontemporer ini mengambil tema "Pandawa Mahabisekha".
“Tema ini seolah menjadi undangan universal yang berisi pesan bagi segenap warga Kota Yogyakarta untuk senantiasa merajut kekuatan dalam meniti liku alur kehidupan dengan tetap setia pada akar budaya bangsa, adaptif terhadap perubahan sosial, dan gelora pariwisata Yogyakarta yang tidak terjeda oleh dinamika,” kata Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya.
Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan pawai penokohan wayang oleh ratusan peserta dari 14 kemantren.
Penokohan wayang yang diusung antaranya Bathara Guru dan Para Bidadari, Ratu Sumengkoro dan Prajurit Raksasa Putri, Resi Garuda Pancaretno dan Cantrik, Kresna dan Para Pandawa, Garuda Malihan, Punokawan, Klanthang Kenya dan Para Raksasa Putri, Srikandi dan Bathari Uma, Duryudono dan Surowati, Suling Wasiat, Kurawa, Larasati, Istri Pandawa, dan Para Dewa.
Animo masyarakat yang tinggi tak luput dari kejadian penonton yang pingsan akibat berdesak-desakan di sepanjang jalannya acara. Bahkan jumlahnya tak hanya satu atau dua orang.
Hingga acara tersebut selesai sekitar pukul 21.00 WIB, ribuan warga masih berada di seputaran Tugu Pal Putih meskipun arus lalu lintas mulai dibuka sekitar pukul 21.30 WIB.****