Berita
Anwar Ibrahim Menjadi Perdana Menteri Malaysia Ke-10, Sempat Dipenjara Akibat Tuduhan Ini
Fadila Nur
Anwar Ibrahim Menjadi Perdana Menteri Malaysia Ke-10, Sempat Dipenjara Akibat Tuduhan Ini
Seorang analis politik juga berpendapat, koalisi Anwar yang mencakup partai Melayu Konservatif dan partai yang didominasi China akan membantu meredam ketegangan etnis yang bergejolak selama pemilu.
Sebelum pemilihannya, Anwar menyerukan inklusivitas dan perombakan sistem politik di negara Malaysia yang multietnis.
BACA JUGA : Penyelundupan 179 Kg Sabu Asal Malaysia Berhasil Digagalkan Polri, Begini ModusnyaDiketahui, negara tersebut dihuni oleh 70% etnis Melayu dari populasi total sebanyak 33 juta jiwa. Sementara itu 30% lainnya dihuni oleh etnis Tionghoa dan India. "Pada saat kita berbicara tentang keragaman, oposisi masih memainkan kartu ras, yang sudah ketinggalan zaman dan tidak bisa diterapkan lagi, bukan untuk penduduk kota," ujar Chan seorang pendukung Anwar Ibrahim. Selain itu, diketahui Anwar memiliki cita-cita untuk menciptakan pemerintahan yang antikorupsi, dan membersihkan negara dari rasisme dan kefanatikkan agama. Anwar juga mendukung penghapusan kebijakan yang hanya mendukung etnis Melayu dan meminggirkan etnis lainnya. Setelah Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri Malaysia, banyak pihak yang berharap agar pemerintahan yang dijalankan dapat bersih, progresif, dan ramping.****