Gaya Hidup , Kesehatan
Waspadai Batuk Rejan Pada Anak, Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Pencegahannya
HARIANE - Waspadai penularan batuk rejan pada anak. Simak gejala, penyebab dan cara pencegahannya di bawah ini.
Batuk Rejan atau biasa disebut dengan pertussis adalah infeksi pernapasan yang sangat menular disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis.
Penyakit ini tersebar di seluruh dunia, terutama di tempat-tempat yang padat penduduknya dan biasanya menular pada anak.
Menurut WHO batuk rejan pada anak sangat berbahaya terutama pada bayi dan merupakan penyebab penyakit dan kematian yang signifikan pada kelompok usia ini.
Pada tahun 2018, terdapat lebih dari 151.000 kasus pertussis secara global. Penderita terbanyak berusia 1-5 tahun dan lebih banyak laki-laki daripada perempuan.
Menurut Kementerian Kesehatan batuk rejan ini dapat menjangkiti semua golongan umur. Hal ini dikarenakan tidak ada kekebalan pasif pada ibu yang bisa diberikan secara langsung pada saat melahirkan seorang anak.
Gejala Batuk Rejan Pada Anak
Dilansir dari laman WHO gejala batuk rejan pada anak adalah sebagai berikut :
Gejala pertama umumnya muncul 7 hingga 10 hari setelah terinfeksi. Penderita akan mengalami demam ringan, pilek, dan batuk.
Selain itu penderita akan batuk secara terus-menerus selama kurang lebih 2 minggu dengan napas dalam, serta muntah selama atau setelah batuk.
Pada balita yang mengalami batuk rejan kadang batuk hingga muka kebiruan dan pendarahan di mata.
Komplikasi yang dapat terjadi adalah radang paru-paru, henti nafas, dan kematian.