HARIANE - Gerakan makan ikan dijadikan sebagai salah satu langkah strategis untuk menanggani masalah stunting di daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Masalah stunting masih menjadi tantangan besar bagi DIY. Karena itu, perlu dilakukan kebijakan yang tepat untuk mengatasinya. Salah satunya dengan pendekatan keluarga sebagai kunci dalam penanganan isu ini.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, dalam sambutannya pada Lomba Masak Serba Ikan yang digelar dalam rangka Peringatan Hari Ikan Nasional di Pendopo Wiyatapraja, Jumat (04/10).
Beny menjelaskan bahwa DIY masih perlu menurunkan angka stunting sebesar 2% agar dapat mencapai target 14%. Dalam konteks ini, ikan dianggap sebagai sumber protein tinggi yang penting untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.
“Ikan sebagai bahan pangan mengandung protein tinggi serta asam lemak Omega 3, Omega 6, dan Omega 9, yang sangat relevan dalam mendukung program pencegahan dan penanganan stunting,” katanya.
Ikan juga kaya akan vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, membuatnya sangat cocok untuk dikonsumsi dalam rangka mendukung kesehatan anak.
Lebih lanjut, Beny menuturkan bahwa ikan merupakan komoditas yang mudah untuk diolah menjadi berbagai macam hidangan, sehingga dapat lebih variatif saat dihidangkan.
Ia mengapresiasi pelaksanaan Lomba Masak Ikan yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan DIY bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi masyarakat dalam mengolah ikan dan menyukseskan gerakan makan ikan. Dengan meningkatnya konsumsi ikan, diharapkan dapat mendorong percepatan penurunan angka stunting di DIY,” imbuhnya.
Wakil Ketua I TP PKK DIY, GKBRAyA Paku Alam, juga menekankan pentingnya kegiatan ini untuk memasyarakatkan Gerakan Gemar Makan Ikan. Ia mencatat bahwa konsumsi ikan di DIY masih terbilang rendah, yaitu hanya 35,83 kg per kapita per tahun.
“Melalui Lomba Masak Serba Ikan ini, kami berharap dapat mengajak masyarakat untuk lebih gemar mengonsumsi ikan, yang merupakan sumber gizi dan protein yang sangat bermanfaat bagi kesehatan,” ujarnya.
Gusti Putri menambahkan bahwa gizi tinggi pada ikan dapat mendukung program peningkatan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, khususnya bagi anak-anak di bawah dua tahun.