Berita , D.I Yogyakarta
Atasi Sampah, Sultan : Kabupaten/Kota Perlu Kesempatan Belajar Kelola Sampah
HARIANE - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X yakin persoalan sampah paska penutupan TPST Piyungan bakal teratasi.
Meski perlu waktu namun pihaknya memberi kesempatan kepada kabupaten/kota untuk belajar mengelola sampah di daerahnya masing-masing.
Sultan beralasan agar kabupaten/kota mendapatkan pengalaman sendiri dan dapat kreatif mencari solusi pemecahan persoalan sampah di masing-masing daerahnya. Sehingga sampah tak selalu menjadi persoalan Pemda DIY ke depannya.
Sri Sultan mengatakan pengelolaan sampah juga membutuhkan komitmen dari pihak Pemerintah Kabupaten/Kota. Dengan komitmen, tentu kabupaten/kota bisa menemukan sendiri teknologi pengelolaan sampah yang paling cocok untuk mengatasi persoalannya masing-masing.
“Kami sendiri di provinsi tidak mengurusi problem sampah. Jadi bagi saya, berilah kesempatan bagi kabupaten/kota. Kalau misalnya nanti nabrak, kan bisa berpikir untuk mencari jalan keluar," papar Sri Sultan dalam rapat koordinasi.
Selanjutnya, Sri Sultan berharap, kabupaten/kota juga bisa mengedukasi masyarakatnya terkait kesadaran dalam upaya memilah, mengurangi sampah, hingga mengolah sampah secara mandiri. Edukasi ini juga perlu melibatkan para pekerja pengangkut sampah.
Menurutnya, jika pengolahan sampah butuh sampah yang sudah dipilah-pilah, tentu masyarakat juga harus diedukasi. Sehingga ke depan sudah tidak ada sampah campuran lagi ketika nanti diangkat dari rumah tangga.
"Masyarakat harus diedukasi. kalau pas diangkat dicampur lagi, ya percuma,” imbuh Sri Sultan.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, pihaknya telah banyak berbicara dengan Pemerintah Kabupaten/Kota maupun Pemerintah Provinsi untuk mengatasi masalah sampah.
Dalam hal ini, disadarinya Pemerintah Provinsi maupun kabupaten/kota sudah banyak bekerja keras dalam hal penanganan sampah.
“Yang pertama harus dipelajari adalah bagaimana kondisi kabupaten/kota masing-masing, termasuk bagaimana masyarakatnya. Dengan begitu kita bisa pelajari metode pengolahan sampah apa yang paling tepat untuk penyelesaian masalah sampah di daerah tersebut,” ungkapnya.
Diakui Rosa, sampai saat ini komunikasi pemerintah daerah dengan pusat terus berjalan. Dan menurutnya, komitmen dari para kepala daerah menjadi hal yang utama.