HARIANE – Hukum puasa saat junub menjadi salah satu perkara yang banyak dipertanyakan oleh umat Islam.
Junub adalah hadas besar yang disebabkan karena seseorang berhubungan suami istri atau mengeluarkan air mani.
Salah satu persoalan yang kerap dihadapi oleh pasutri saat bulan suci Ramadhan adalah mereka dalam kondisi junub, belum sempat mandi wajib, namun adzan subuh sudah berkumandang.
Padahal puasa Ramadhan dimulai saat adzan subuh berkumandang. Lantas, bagaimana hukumnya jika pasutri tersebut belum mandi wajib?
Hukum Puasa Saat Junub
Sebelum mengetahui hukum menjalankan ibadah puasa saat junub, perlu dipahami terlebih dahulu kapan hubungan suami istri (jima’) itu terjadi.
Jika jima’ terjadi saat waktu puasa berlangsung, maka puasanya batal dan pasangan suami istri tersebut wajib membayar kafarat atau denda.
Berdasarkan informasi dari NU Online, kafarat bagi orang yang jima’ di siang hari saat bulan suci Ramadhan yaitu :
1. Puasa selama dua bulan berturut-turut di luar bulan Ramadhan dan selain hari yang diharamkan puasa.
2. Apabila tidak mampu berpuasa maka wajib memberi makan 60 fakir miskin sebanyak satu mud atau 0,6 kg beras.
Tapi jika jima’ terjadi pada malam harinya, kemudian belum mandi junub karena lupa atau kesiangan hingga adzan subuh berkumandang, maka hukum puasanya tetap sah dan wajib dilanjutkan.
Dilansir dari situs NU Online, hukum tersebut merujuk pada hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim berikut ini :