Kesehatan
Cara Mengatasi Autism Spectrum Disorder Yang Dialami Penonton Drama Extraordinary Attorney Woo
Nadhirah
Cara Mengatasi Autism Spectrum Disorder Yang Dialami Penonton Drama Extraordinary Attorney Woo
HARIANE - Cara mengatasi Autism Spectrum Disorder mungkin belum banyak diketahui oleh banyak orang.
Namun, cara mengatasi Autism Spectrum Disorder menjadi hal yang penting terutama bagi penggemar drama Korea, terutama bagi yang menonton atau ingin menonton drama Extraordinary Attorney Woo.
Tak hanya itu saja, sebenarnya meski belum menonton drama Korea Extraordinary Attorney Woo, cara mengatasi Autism Spectrum Disorder juga dibutuhkan bagi orang yang mengalami ciri-ciri tertentu.
Agar mengerti mengapa drama Korea Extraordinary Attorney Woo membuat penontonnya sadar bahwa ia mengalami Autism Spectrum Disorder dan bagaimana pengertian, gejala, dan cara mengatasi Autism Spectrum Disorder, simak penjelasannya berikut ini.
BACA JUGA : Review Film Horor Incantation 2022, Gambaran Nyata untuk Tidak Melanggar Pamali di Tempat Terlarang
Alasan drama Extraordinary Attorney Woo membuat penonton mengalami Autism Spectrum Disorder
Dilansir dari Netflix, drama Extraordinary Attorney Woo adalah drama yang mengisahkan seorang pengacara brilian yang bernama Woo Young-woo. Dalam drama tersebut, Pengacara Woo Young-woo yang menjadi pengacara pemula di sebuah firma hukum terkenal ini menghadapi berbagai tantangan, baik di dalam maupun di luar persidangan. Pengacara Woo Young-woo ini lah yang mengidap Autism Spectrum Disorder. Lalu, dilansir dari Allkpop, alasan yang membuat drama Extraordinary Attorney Woo membuat penonton mengalami Autism Spectrum Disorder yaitu karena banyaknya penonton drama ini yang akhirnya percaya bahwa dirinya mengidap Autism Spectrum Disorder. Dilansir dari Allkpop, berikut isi unggahan seseorang dalam komunitas daring bernama Instiz, yang menganggap dirinya mengidap penyakit tersebut yang diberi judul ❛Aku menyadari bahwa aku autis setelah menonton drama Extraordinary Attorney Woo❜.BACA JUGA : Apa itu Hustle Culture? Mungkin Terjadi Saat Terlalu Rajin Bekerja