Artikel
Cara Mengukur Porsi Makan dengan Tangan, Cocok untuk Mencegah Makan Berlebih saat Idul Fitri
Ichsan Muttaqin
Cara Mengukur Porsi Makan dengan Tangan, Cocok untuk Mencegah Makan Berlebih saat Idul Fitri
HARIANE – Terdapat cara mengukur porsi makan dengan tangan yang sangat praktis untuk dipraktikkan agar tidak mengonsumsi makanan secara berlebihan.
Cara mengukur porsi makan dengan tangan ini dinilai lebih mudah dari pada harus repot mengukur kalori dari setiap makanan.
Menggunakan cara mengukur porsi makan dengan tangan bisa mengurangi kadar lemak yang dikonsumsi terutama ketika lebaran Idul Fitri yang menyajikan berbagai makanan bersantan.
Terkadang ketika Idul Fitri orang akan makan dengan porsi yang lebih banyak dari biasanya. Sedangkan hidangan saat Idul Fitri banyak mengandung lemak dan tinggi kolestrol sehingga tidak baik untuk kesehatan.
Maka diperlukan mengukur porsi makan agar tidak mengalami kenaikan berat badan setelah Idul Fitri.
BACA JUGA : 8 Rekomendasi Sayuran Terbaik untuk Diet: Selangkah Lebih Maju Mendapatkan Body Goals!Dilansir dari laman resmi Kementrian Kesehatan RI dalam modul ‘Gizi Dalam Daur Kehidupan’ dijelaskan cukupan kalori rata-rata manusia perhari digolongkan berdasarkan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktifitas tubuh untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Berdasarkan golongan tersebut cukupan kalori manusia perhari nya dapat dihitung dengan menggunakan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Zat gizi yang dicantumkan dalam AKG terdiri dari zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein, lemak, serat, dan air, serta vitamin dan mineral. Penggunaan AKG ini bermanfaat sebagai acuan dalam menilai kecukupan gizi dan sebagai acuan dalam menyususn makanan sehari-hari. Cara menggunakan AKG yaitu dengan melihat tabel AKG pada usia dan jenis kelamin seorang individu yang ingin dipelajari. Perhatikan BB-nya, jika BB individu yang ingin diketahui kebutuhan atau kecukupan gizinya berbeda dengan BB di tabel AKG maka lakukan koreksi BB. Kemudian hitung kecukupan atau kebutuhan energi dan zat gizi berdasarkan BB yang telah dikoreksi. Sebagai contoh, jika seorang anak laki-laki A usia 8 tahun, BB 24 kg, maka BB standar di Tabel 1.1 AKG adalah 27 kg. Sehingga faktor koreksi BB adalah BB anak saat ini/BB standar pada tabel AKG yaitu 24/27 = 0.88. Kecukupan energi dan protein anak laki-laki A usia 8 tahun adalah 1850 Kalori. Protein 49 g maka kecukupan/kebutuhan energi untuk anak tersebut adalah 0.88 x 1850= 1628 Kalori dan kecukupan/kebutuhan protein adalah 0.88 x 49 g= 43,12 g.