Berita , Nasional

Dana Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Alami Pembengkakan, DPR: Ada Kejanggalan

profile picture Hanna
Hanna
Dana Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Alami Pembengkakan, DPR: Ada Kejanggalan
Dana Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Alami Pembengkakan, DPR: Ada Kejanggalan
HARIANE - Perkembangan pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung saat ini kembali menjadi pusat perhatian publik.
Dimana proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini dikabarkan telah mengalami pembekakan dana.
Lantas bagaimana kelanjutan dari pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung? Berikut informasi selengkapnya yang bisa anda simak dibawah ini.

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung  Mengalami Pembengkakan Dana

Kamis, 5 Agustus 2022 Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK dikabarkan menolak penggunaan APBN untuk membiayai beban pembengkakan biaya dalam proyek infrastruktur pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
BACA JUGA : Buruan! Berikut Cara Pesan Tiket Kereta Api Melalui Website dan Aplikasi, Jangan Sampai Batal Mudik Lebaran 2022
Di mana Amin sudah mewanti-wanti pemerintah agar jangan sampai terjebak oleh China dan menggunakan uang negara untuk menanggung bengkaknya biaya proyek tersebut. 
Sejak awal studi kelayakan dilakukan pihak China. Sangat aneh jika mereka tidak mampu mendeteksi potensi pembengkakan biaya tersebut. Apakah ini karena kredibilitas dan kualitas studi kelayakan yang rendah atau sebuah jebakan agar proyek rugi tersebut tetap berjalan," ucapnya.
Menurutnya dari awal sudah terlihat sejumlah kejanggalan sejak proposal proyek disampaikan China pada pertengahan Agustus 2015 silam dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Berawal dari China yang menawarkan biaya proyek yang lebih murah dibanding Jepang serta menjanjikan proyek akan dikerjakan secara business to business (B2B) tanpa perlu jaminan pemerintah. 
Namun, seiring berjalannya waktu dalam proses pengerjaan proyek infrastruktur tersebut, justru membuat Indonesia terjebak dalam dilema.
Dilema mempertimbangkan antara melanjutkan pengerjaan proyek dengan resiko beban utang yang semakin besar atau menghentikan proyek dengan resiko proyek mangkrak dan tetap membayar hutang yang sudah terlanjur berjalan.
Sementara untuk menghentikan pengerjaan proyek tersebut pun terbilang sangat sulit untuk dilakukan.
BACA JUGA : Kereta Bandara YIA, Harga Murah dan Lebih Cepat, Ini Cara Beli Tiketnya Melalui Handphone!
Ads Banner

BERITA TERKINI

Kejagung Ungkap Peran 9 Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi PT Pertamina

Kejagung Ungkap Peran 9 Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi PT Pertamina

Sabtu, 12 Juli 2025
Suhu Dingin Musim Bediding di DIY, Ini Penjelasan BMKG

Suhu Dingin Musim Bediding di DIY, Ini Penjelasan BMKG

Sabtu, 12 Juli 2025
Kecelakaan di Temon, Satu Orang Meninggal Dunia

Kecelakaan di Temon, Satu Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 12 Juli 2025
Mayu Ishikawa dan Yoshino Sato Tampil Cemerlang, Jepang Gebuk Polandia 3-1 di VNL ...

Mayu Ishikawa dan Yoshino Sato Tampil Cemerlang, Jepang Gebuk Polandia 3-1 di VNL ...

Sabtu, 12 Juli 2025
Riza Chalid Masih di Singapura, Ini Peran MRC dalam Kasus Dugaan Korupsi PT ...

Riza Chalid Masih di Singapura, Ini Peran MRC dalam Kasus Dugaan Korupsi PT ...

Sabtu, 12 Juli 2025
Kecelakaan di Secang Magelang Hari ini, Libatkan 2 Bus dan 1 Mobil

Kecelakaan di Secang Magelang Hari ini, Libatkan 2 Bus dan 1 Mobil

Sabtu, 12 Juli 2025
Puluhan SMP Swasta Tak Dapat Siswa, Begini Kebijakan yang Diterapkan Disdik Gunungkidul

Puluhan SMP Swasta Tak Dapat Siswa, Begini Kebijakan yang Diterapkan Disdik Gunungkidul

Sabtu, 12 Juli 2025
Tanggapan Bupati Gunungkidul Atas Penipuan yang Mencatut Namanya

Tanggapan Bupati Gunungkidul Atas Penipuan yang Mencatut Namanya

Sabtu, 12 Juli 2025
Lama Tak Ada Kabar, Ridwan Kamil Terekam Protes Pesawat Delay

Lama Tak Ada Kabar, Ridwan Kamil Terekam Protes Pesawat Delay

Sabtu, 12 Juli 2025
Klarifikasi Polres Depok Soal Kasus Curanmor di Rental PS Arafah : Pelaku Bukan ...

Klarifikasi Polres Depok Soal Kasus Curanmor di Rental PS Arafah : Pelaku Bukan ...

Sabtu, 12 Juli 2025