HARIANE - Pada Senin 15 April 2024 waktu setempat, Donald Trump hadir di pengadilan New York sebagai tersangka dalam pemalsuan laporan catatan bisnis yang melibatkan bintang film dewasa Stormy Daniels.
Kehadiran Trump di persidangan ini tercatat menjadikannya sebagai Presiden Amerika pertama yang menghadapi tuntutan atas kasus kriminal sepanjang sejarah.
Kasus dugaan suap atau uang bungkam kepada Stromy Daniels merupakan satu dari sekian kasus yang dilayangkan pada Trump.
Sebelum pemilihan presiden Amerika 2016, Trump diduga melakukan pelanggaran berat terkait pemalsuan catatan bisnis.
Pengeluaran ilegal berupa pembayaran "uang diam" untuk bintang film dewasa Stormy Daniels untuk menjaga rahasia hubungan keduanya dipalsukan sehingga seolah menjadi pembayaran legal.
Dalam tuduhannya, jaksa menyebut jika suap diserahkan Trump agar Stromy Daniels menjaga kerahasiaan skandal mereka dari publik agar suara Trump tidak jatuh menjelang massa pemilihan presiden.
Salah satu hal yang menarik dari persidangan ini, hakim yang memimpin sidang, Merchan, menolak memutar rekaman video yang didapat dari Hollywood dalam persidangan.
Video tersebut disebut mampu membuktikan jika Trump memamerkan perilaku tidak pantas terhadap wanita.
Merchan telah membuat keputusan serupa bulan lalu, menyimpulkan bahwa jaksa dapat membahas isi rekaman tersebut tetapi tidak diperbolehkan memutar rekamannya di pengadilan.
Mereka masih diizinkan untuk memeriksa saksi tentang konten rekaman tersebut, sesuai dengan pernyataan Merchan.
Tim hukum yang mewakili Trump telah mengklaim bahwa memutar rekaman tersebut akan merugikan bagi juri.
Sementara itu, jaksa bersikeras bahwa rekaman tersebut adalah bukti penting dalam menegakkan kasus mereka.