Berita , D.I Yogyakarta , Teknologi
Dosen UGM Buat Aplikasi SatuJantung 2.0, Bantu Selamatkan Kasus Henti Jantung Mendadak
Aplikasi ini bisa dijalankan cukup dengan satu klik pada tombol melayang.
“Jadi terjadi serangan, waktunya tidak lama dan tombol melayang ini bisa menyelamatkan penggunanya," jelasnya.
Ketika tombol melayang diklik, nantinya akan muncul sejumlah informasi yang membantu petugas kesehatan dalam mengidentifikasi pasien.
Beberapa informasi seperti tingginya risiko penyakit jantung, kontak keluarga yang bisa dihubungi, serta tombol emergency juga disediakan di aplikasi.
Penggunaan aplikasi ini ketika terjadi serangan jantung atau henti jantung bisa langsung mengklik tombol 'tolong', kemudian mengiikuti petunjuk pertolongan pertama yang bisa dilakukan sesuai dengan kondisi pasien.
Misalnya pasien dalam keadaan sadar atau tidak sadar selanjutnya mencari bantuan orang lain untuk menelepon 119 (layanan ambulans).
Beta menambahkan, fitur aplikasi SatuJantung lainnya yaitu dilengkapi cara melakukan pijat jantung sebagai panduan untuk penolong yang belum pernah mengikuti pelatihan.
Dari hasil literature review yang dilakukan sang suami, dari sekitar 10 dari 100 pasien henti jantung yang mendapat pertolongan pertama berupa pijat jantung bisa diselamatkan.
Pasien henti jantung yang mendapat pertolongan pertama berupa pijat jantung memiliki kesempatan untuk tertolong tiga kali lebih besar daripada yang tidak mendapat pertolongan.
Beta berharap, hadirnya aplikasi SatuJantung 2.0 ini dapat membantu penanganan lebih banyak pasien henti jantung.
Seperti diketahui penyakit jantung masuk dalam salah satu daftar penyakit pembunuh nomor satu di negara maju maupun negara berkembang.
Berdasarkan laporan dari Global Burden of Disease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019, penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.