Berita , Headline

Gempa Turki-Suriah: Bayi 1,5 Tahun Ditemukan Selamat Setelah 96 Jam Tertimbun Reruntuhan

profile picture Admin
Admin
Gempa Turki-Suriah: Bayi 1,5 Tahun Ditemukan Selamat Setelah 96 Jam Tertimbun Reruntuhan
Gempa Turki-Suriah: Bayi 1,5 Tahun Ditemukan Selamat Setelah 96 Jam Tertimbun Reruntuhan
HARIANE - Seorang bayi berusia satu setengah tahun berhasil dikeluarkan dari reruntuhan bangunan yang roboh akibat gempa Turki-Suriah dalam keadaan selamat.
Bayi perempuan bernama Sela Elbarazi telah tertimbun sejak Senin, 6 Februari 2023 saat Gempa Turki-Suriah berkekuatan 7,8 M meluluh lantakkan wilayah tersebut.
Sela Elbarazi ditemukan pada Jumat, 10 Februari 2023 sekitar pukul 06.49 waktu setempat bersama keluarganya di Distrik Hatay's Antakya, Turki Selatan.
https://
Dikutip dari Aljazeera, Sela Elbarazi diselamatkan oleh petugas bersama dengan ibu, ayah dan saudara lelakinya setelah terperangkap dalam puing-pung selama 4 hari atau 96 jam.
Mereka kini sedang mendapatkan perawatan intensif dari pihak medis untuk mengobati luka-luka dan mengembalikan kondisi tubuh yang tidak mengkonsumsi makanan dan minuman selama puluhan jam.
BACA JUGA : Proses Evakuasi Korban Gempa Turki dan Suriah Dinilai Lamban, Warga Kehilangan Harapan
Sebelumnya, korban selamat setelah tertimbun selama 4 hari juga terjadi di juga ditemukan di Distrik Dolgaderoglu, Kahramanmaras.
Albert Sachma (26) yang telah tertimpa reruntuhan bangunan selama 96 jam tanpa makan dan minum dalam kondisi lemas dan terluka harus segera dilarikan ke Rumah Sakit.

Jumlah Korban Gempa Turki-Suriah Kini Capai 21.500 Jiwa

(foto:twitter/prokaliptika)
Seiring terus berjalannya upaya pencarian dan penyelamatan, otoritas setempat serta berbagai organisasi kemanusiaan berhasil menemukan sejumlah korban gempa Turki-Suriah.
Dilaporkan, kini jumlah korban jiwa di dua negara telah mencapai lebih dari 21.500 orang.
Laporan resmi dari pemerintah Turki menyebut jika korban di negara yang pernah menjadi pusat peradaban Islam itu mencapai 18.342 jiwa.
Jumlah ini merupakan jumlah korban gempa terbesar di Turki sejak Gempa Istanbul tahun 1999 yang merenggut 18.000 jiwa.
Sementara korban jiwa di Suriah kini mencapai angka 3.377 orang.
Hingga saat ini, upaya pencarian para korban masih dilakukan meski harapan untuk menemukan korban selamat makin tipis.
"Penggalian terus dilakukan pada puing-puing bekas bangunan untuk menemukan korban, baik yang masih hidup atau sudah tewas."
"Harapan makin tipis karena ini sudah lebih dari 96 jam," tulis Aljazeera.

Pengungsi Gempa Turki-Suriah Vs Cuaca Dingin

Donasi gempa Turki
Seluruh dunia berduka, korban bencana gempa bumi baik di Turki dan Suriah semakin bertambah dan kini pihak berwenang setempat melakukan pencarian hingga evakuasi. (Foto: Twitter/Bakhtaw70459947)
Meski selamat dari reruntuhan, maut masih mengintai para pengungsi korban gempa Turi-Suriah.
Minimnya pasokan obat-obatan serta cuaca dingin yang sedang melanda di kawasan itu menyebabkan keadaan para pengungsi memburuk.
Kondisi mengkhawatirkan tersebut terutama terjadi di Suriah yang selama beberapa tahun terakhir mengalami embargo.
“Keselamatan para pengungsi terancam karena cuaca yang membeku. Di sini masih kekurangan obat-obatan untuk mengobati penyakit dan cedera, selimut dan kebutuhan pokok lainnya," ujar Presiden Komite Penyelamatan Internasional (IRC),David Miliband.
Lebih lanjut dikatakan, sejumlah organisasi kemanusiaan yang datang di Suriah mengalami kesulitan tersendiri.
Perang internal di Suriah, antara pemerintah dengan kelompok 'Helm Putih' membuat penyaluran bantuan terkendala.
“Bantuan tidak bisa dikirimkan lintas batas karena itu berarti harus melintasi garis konflik. Kami harus mengandalkan bantuan lintas batas dari Turki,” katanya.*****
1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Usai Resmi Melapor, Keempat Korban Pelecehan Seksual di Gunungkidul Jalani Visum

Usai Resmi Melapor, Keempat Korban Pelecehan Seksual di Gunungkidul Jalani Visum

Sabtu, 27 Juli 2024 06:14 WIB
Respons Kemenkes Soal Masih Ada Orang Tua yang Enggan Anaknya Diimunisasi Polio pada ...

Respons Kemenkes Soal Masih Ada Orang Tua yang Enggan Anaknya Diimunisasi Polio pada ...

Jumat, 26 Juli 2024 23:29 WIB
Kotabaru Ceria Kembali Digelar, Dimeriahkan Berbagai Kegiatan Kesenian Hingga Bazar di Pedestrian Jalan ...

Kotabaru Ceria Kembali Digelar, Dimeriahkan Berbagai Kegiatan Kesenian Hingga Bazar di Pedestrian Jalan ...

Jumat, 26 Juli 2024 23:07 WIB
Jadwal KRL Bogor Manggarai 27-31 Juli 2024, Cek Jam Berangkat Hari Ini

Jadwal KRL Bogor Manggarai 27-31 Juli 2024, Cek Jam Berangkat Hari Ini

Jumat, 26 Juli 2024 22:31 WIB
Inspiratif! Anak Pengrajin Bambu asal Buleleng Bali Diterima Kuliah Gratis di UGM

Inspiratif! Anak Pengrajin Bambu asal Buleleng Bali Diterima Kuliah Gratis di UGM

Jumat, 26 Juli 2024 21:45 WIB
Peringatan Gelombang Tinggi di Perairan Tanjung Priok, Waspada Tanggal 26 - 28 Juli ...

Peringatan Gelombang Tinggi di Perairan Tanjung Priok, Waspada Tanggal 26 - 28 Juli ...

Jumat, 26 Juli 2024 21:45 WIB
PIN Polio Tahap 2 Berlangsung, Orang Tua Enggan Anaknya Diberi Imunisasi Tambahan, Kenapa?

PIN Polio Tahap 2 Berlangsung, Orang Tua Enggan Anaknya Diberi Imunisasi Tambahan, Kenapa?

Jumat, 26 Juli 2024 21:44 WIB
Hore! Disdukcapil Buka Layanan di BCE, Perekaman E-KTP Sambil Jalan-jalan

Hore! Disdukcapil Buka Layanan di BCE, Perekaman E-KTP Sambil Jalan-jalan

Jumat, 26 Juli 2024 19:08 WIB
Per Juni 2024, DP3AP2KB Kota Yogyakarta Mencatat Puluhan Kekerasan yang Terjadi Pada Anak

Per Juni 2024, DP3AP2KB Kota Yogyakarta Mencatat Puluhan Kekerasan yang Terjadi Pada Anak

Jumat, 26 Juli 2024 18:10 WIB
Kasus Tewasnya Mahasiswa Unisa, JPW Desak Polisi Tangkap Pelaku Pembawa Sajam

Kasus Tewasnya Mahasiswa Unisa, JPW Desak Polisi Tangkap Pelaku Pembawa Sajam

Jumat, 26 Juli 2024 14:09 WIB