Berita , D.I Yogyakarta
Gerakan Bangga Pakai Lokal, Mendag Sosialisasikan Program Gaspol
HARIANE – Kementerian Perdagangan (Kemendag) secara aktif menggalakkan penggunaan produk lokal melalui program inovatif bernama Gerakan Gaspol (Kamis Pakai Lokal).
Inisiatif ini mewajibkan seluruh pegawai Kemendag untuk mengenakan produk lokal setiap hari Kamis, sebagai langkah awal untuk membudayakan kebanggaan terhadap produk dalam negeri.
Menteri Perdagangan, Budi Santoso, mengungkapkan bahwa Gerakan Gaspol akan menjadi pemicu bagi penggunaan produk lokal yang lebih luas.
“Jadi, setiap minggu itu harinya cuma Kamis, sehingga harus pakai lokal terus. Di luar hari Kamis sebenarnya juga pakai lokal, tapi belum 100 persen. Nanti kita usahakan 100 persen,” ujarnya di sela-sela kunjungannya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat (20/6/2025).
Di samping itu, pihaknya juga terus berupaya menggalakkan penggunaan produk lokal kepada masyarakat luas. Salah satunya melalui sosialisasi yang dilakukan di Kampus UMY.
Sosialisasi program ini menyasar kalangan muda, khususnya mahasiswa, untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi mereka dalam menggunakan produk dalam negeri.
Selain mendorong penggunaan, Budi juga mengapresiasi semangat generasi muda yang tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen.
“Saya lihat tadi di pameran sudah banyak yang memproduksi. Masih muda, dia tidak hanya memakai, tetapi memproduksi. Itu luar biasa,” puji Menteri Budi Santoso.
Ia menambahkan bahwa produk-produk lokal yang memiliki daya saing tinggi merupakan strategi efektif untuk membendung serbuan produk impor.
“Saya lihat produknya bagus, produknya punya daya saing. Produk yang punya daya saing itu adalah salah satu cara bagaimana kita membendung produk-produk impor,” tegasnya.
Lebih lanjut, Budi Santoso berharap ke depannya produk lokal yang berkualitas dapat memenuhi kebutuhan konsumen di dalam negeri yang sangat besar, termasuk dari sektor UMKM.
“Kalau produk punya daya saing, konsumen di dalam negeri yang besar ini bisa tercukupi, bisa disuplai dari industri dalam negeri termasuk para UMKM kita,” jelasnya.