Pendidikan , Budaya , Artikel
Habib Husein Jafar Berbicara Tentang Sikap Intoleransi, Habib Husein :Sikap Intoleransi Bisa Didaptkan Dari Kesalahan Memahami Sumber Bacaan
Ichsan Muttaqin
Habib Husein Jafar Berbicara Tentang Sikap Intoleransi, Habib Husein :Sikap Intoleransi Bisa Didaptkan Dari Kesalahan Memahami Sumber Bacaan
HARIANE - Habib Husein Jafar berbicara tentang sikap intoleransi untuk umat beragama yang tidak menghormati dengan kaum yang berbeda dengan dirinya. Habib Husein berbicara mengenai sikap intoleransi pada umat beragama melalui Youtube Daniel Mananta Network yang di unggah pada Sabtu, 2 April 2022.
Habib Husein Jafar berbicara tentang sikap intoleransi yang dipelajarinya melalui sang ayah dan buku-buku. Sang ayah mengajarkan banyak pembahasan seperti pembahasan spiritual dan rasional dan menjawab segala pertanyaan yang ingin ditanyakan oleh anak-anaknya.
Dilansir dari kanal Youtube Daniel Mananta Network, Habib Husein Jafar berbicara tentang sikap intoleransi untuk umat bergama yang menyebutkan seseorang yang tidak mengucapkan selamat natal untuk kaum kristiani bukan berarti seseorang tersebut intoleran. Bisa saja seseorang tersebut memiliki rasa cinta san kasih dipikiran dan hatinya tidak berkurang untuk umat kristiani.
Sedangkan seseorang yang mengucapkan ucapan selamat natal untuk umat kristiani namun dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, seseorang tersebut dapat dikatakan sebagai sebahai seseorang yang intoleran.
Habib Husein Jafar mengatakan bahwa intoleransi sebenarnya adalah kesalahpahaman. Hal ini juga dapat dipicu dengan kesalahan seseorang memahami bacaan keagaamaan.
Sumber bacaan keagamaan seperti Al-Qur'an harus ditafsirkan oleh seseorang yang memiliki ilmunya, bukan oleh sembarang orang.
Sikap intoleransi erat kaitannya dengan perbedaan pendapat atau ketidaksetujuan. Habib Husein Jafar mengungkapkan bahwa sesorang yang memiliki perbedaan pendapat dengan dasar ilmu maka output yang dihasilkan dengan tujuan untuk saling cinta. Sedangkan, ketidak setujuan bukan karena ilmu maka output yang akan dihasilkan oleh seseorang tersebut adalah cacian, makian, dan kebencian.
BACA JUGA : Belajar Kebhinekaan dari Kampung Toleransi di BandungSelanjutnya dikatakan bahwa sumber sikap intoleransi dari pikiran, maka masih dapat diperbaiki dengan bimbingan-bimbingan melalui dakwah dan buku-buku lainnya. Namun, jika sikap intoleransi bersumber dari hati yang kotor, maka hal ini akan susah dibenarkan. Seseorang yang memiliki sikap intoleransi yang bersumber dari ego atau kebencian kepada seseorang akan melihat obyek dalam kedaan yang buruk secara terus menerus. Habib Husein Jafar mengungkapkan bahwa tidak semua orang yang memiliki hati yang buruk adalah orang yang tidak dapat berpikir dengan baik. Habib Husein mengambil contoh para koruptor yang diyakini memiliki pikiran bahwa para koruptor mengetahui tindakan korupsi adalah pencurian. Namun, hati para koruptor yang kotor akan membenarkan tindakannya dan memanfaatkan kepintarannya untuk membodohi orang lain.
BACA JUGA : Bertambah 1 Lagi! Minneapolis, Kota Besar di Amerika Serikat yang Mengizinkan Azan Berkumandang: Perayaan Besar Bagi Umat Islam
Sikap intoleransi erat kaitannya dengan perbedaan pendapat atau ketidaksetujuan. Habib Husein Jafar mengungkapkan bahwa sesorang yang memiliki perbedaan pendapat dengan dasar ilmu maka output yang dihasilkan dengan tujuan untuk saling cinta. Sedangkan, ketidak setujuan bukan karena ilmu maka output yang akan dihasilkan oleh seseorang tersebut adalah cacian, makian, dan kebencian.