Dari karya tulis itu, Uzbekistan kemudian tertarik untuk menampilkan kesenian daerahnya di Indonesia.
Sofia mengatakan, lahirnya buku tersebut berangkat dari keinginannya untuk mengenalkan negara-negara Asia Tengah ke masyarakat Indonesia di mana sebagian belum mengenal wilayah tersebut.
Pemilihan Uzbekistan sebagai latar dalam novelnya dikarenakan negara tersebut mempunyai kemiripan dengan Indonesia, seperti banyaknya peninggalan sejarah Islam dan mayoritas penduduknya beragama Islam.
“Banyak pesan-pesan di sini (di novel), saya sederhanakan bahasanya supaya anak-anak mengerti, orang tua memahami juga,” katanya.
“Saya berharap acara ini tidak hanya berlangsung hari ini saja, tetapi kedepan ada kerjasama berlanjut antara Kota Yogyakarta dan Kota Tashkent, antara Indonesia dan Uzbekistan, mungkin dalam hal-hal lain yang dapat meningkatkan kebudayaan dan pariwisata dari kedua negara,” pungkasnya.