Berita , Jatim

Penerbitan Izin Penambangan Emas di Trenggalek Menuai Protes Warga Setempat yang Hidupnya Terancam Bencana Alam 

profile picture Hanna
Hanna
Penerbitan Izin Penambangan Emas di Trenggalek Menuai Protes Warga Setempat yang Hidupnya Terancam Bencana Alam 
Penerbitan Izin Penambangan Emas di Trenggalek Menuai Protes Warga Setempat yang Hidupnya Terancam Bencana Alam 
- Kampak
- Watulimo
Sehingga dengan luas sekitar lebih dari 12 ribu hektar, membuat perusahan tambang emas tersebut diklaim menjadi yang terbesar di Pulau Jawa.
Adapun PT SMN ini mendapat banyak protes karena telah memasukkan kawasan lindung terkait dengan lempengan rawan bencana longsor (megathrust) yang seharusnya dijaga dan dipertahankan sebab dapat mengancam warga sekitar dengan munculnya bencana di depan mata.
Selain itu, IUP juga bukan hanya melanggar gegara dapat menimbulkan bencana alam dahsyat, tetapi juga akan merusak situs cagar budaya, yaitu Prasasti Kamulan dan Prasasti Kampak.

Protes Warga Terhadap Izin Penambangan Emas di Trenggalek

Dalam menanggapi hal tersebut Rohmad Widodo dari Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Trenggalek menyampaikan, bahwa tanpa ada penambangan emas pun, Trenggalek saat ini sudah mengalami bencana luar biasa, seperti banjir bandang pada Oktober 2022. 
Sebagaimana dilansir dari laman BNPB, sudah terdapat 11 kecamatan terdampak banjir bandang itu, yaitu Kampak, Dongko, Gandusari, Tugu, Pule, Suruh, Bendungan, Trenggalek, Pogalan, Karangan, dan Durenan. 
Akibat dari bencana itu, sejumlah warga bahkan direlokasi karena wilayahnya sudah tidak bisa ditinggali sebab tanah di tempat tinggal mereka tersebut bergerak.
Senada dengan Ansor, Dian Meiningtias dari Fatayat Nahdlatul Ulama Trenggalek juga menegaskan akan kekhawatiran itu. 
Sebab, tambang sangat memungkinkan rusaknya lingkungan hingga kehilangan sumber air. Padahal, air di desa tersebut juga dialirkan ke berbagai desa lain di sekitarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Suripto dari Aliansi Rakyat Trenggalek menyampaikan, bahwa pertambangan emas PT SMN dapat mematikan sumber air yang menjadi sarana penghidupan warga sekitar.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Keberadaan Kapal Hilang Kontak Masih Belum Ditemukan, Petugas Terus Mencari Hingga Malam Hari

Keberadaan Kapal Hilang Kontak Masih Belum Ditemukan, Petugas Terus Mencari Hingga Malam Hari

Minggu, 19 Mei 2024 00:00 WIB
Pilkada Gunungkidul, 12 Orang Berebut Tiket dari Partai Gerindra

Pilkada Gunungkidul, 12 Orang Berebut Tiket dari Partai Gerindra

Sabtu, 18 Mei 2024 23:24 WIB
BMKG Rilis Peringatan Banjir Rob di Pesisir Utara Jakarta 21-29 Mei 2024

BMKG Rilis Peringatan Banjir Rob di Pesisir Utara Jakarta 21-29 Mei 2024

Sabtu, 18 Mei 2024 22:13 WIB
Update Kasus Bullying Siswi SMP di Depok, Polisi Periksa 14 Saksi

Update Kasus Bullying Siswi SMP di Depok, Polisi Periksa 14 Saksi

Sabtu, 18 Mei 2024 21:27 WIB
Gereja Kristen Jawa Wonosari Gelar Kirab Pisungsung Undhuh-Undhuh, Wujud Toleransi Antar Umat Beragama

Gereja Kristen Jawa Wonosari Gelar Kirab Pisungsung Undhuh-Undhuh, Wujud Toleransi Antar Umat Beragama

Sabtu, 18 Mei 2024 18:29 WIB
Hamili Siswi SMP Hingga Aborsi, Seorang Ibu Laporkan Pacar Anaknya ke Polda DIY

Hamili Siswi SMP Hingga Aborsi, Seorang Ibu Laporkan Pacar Anaknya ke Polda DIY

Sabtu, 18 Mei 2024 15:38 WIB
Cemburu Istrinya Selingkuh, Seorang Pria Dilaporkan ke Polsek Cangkringan

Cemburu Istrinya Selingkuh, Seorang Pria Dilaporkan ke Polsek Cangkringan

Sabtu, 18 Mei 2024 15:36 WIB
Hotel di Tebing Tinggi Terbakar, Seorang Kakek 75 Tahun Terjebak

Hotel di Tebing Tinggi Terbakar, Seorang Kakek 75 Tahun Terjebak

Sabtu, 18 Mei 2024 15:35 WIB
Viral Video Bullying Siswi SMP di Depok, Korban Minta Tolong Tapi Ditertawakan

Viral Video Bullying Siswi SMP di Depok, Korban Minta Tolong Tapi Ditertawakan

Sabtu, 18 Mei 2024 15:33 WIB
Hilang Kontak, Perahu Nelayan Pantai Sadeng dalam Pencarian

Hilang Kontak, Perahu Nelayan Pantai Sadeng dalam Pencarian

Sabtu, 18 Mei 2024 14:58 WIB