Berita
Jelang Idul Adha, Pemkab Gunungkiduk Himbau Warga Tak Gunakan Plastik Sebagai Pembungkus Daging
HARIANE - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul mendorong panitia kurban Idul Adha tak menggunakan kantong plastik sebagai pembungkus daging kurban. Pemerintah menghimbau agar masyarakat menggunakan wadah anyaman bambu (besek) atau bahan ramah lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Antonius Hary Sukmono mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan surat edaran (SE) Nomor 2/2024 tentang pelaksanaan hari raya Idul Adha ramah lingkungan.
Dikeluarkannya aturan ini untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta mendorong percepatan capaian program strategis Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
"Langkah ini dimaksudkan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah sampah plastik, serta menjaga lingkungan hidup yang bersih dan sehat," kata Antonius Hary Sukmono, Kamis (13/06/2024).
Lebih lanjut ia mengungkapkan, SE ini telah disebarluaskan ke seluruh panewu untuk diberitahukan ke seluruh kalurahan maupun penyelenggara penyembelihan hewan kurban.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat umum untuk tidak mencuci dan membuang jeroan hewan kurban di sungai, telaga, maupun sumber mata air. Mengingat hal ini dapat mengakibatkan pencemaran air dan mengganggu ekosistem yang ada di sungai, telaga dan lainnya.
"Edukasi kami berikan kepada masyarakat mengenai bahaya mencuci jeroan di sumber air, sebab isi jeroan sendiri akan mencemari perairan dan menjadi sarang bakteri,"jelas dia.
DLH Gunungkidul juga menyediakan satuan tugas khusus di lapangan yang menangani sampah pada perayaan Idul adha nanti.
"Nanti ada beberapa petugas kita yang melakukan monitoring ke lokasi-lokasi yang melaksanakan pemotongan hewan," tegasnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari menuturkan telah mengintensifkan pemeriksaan kesehatan hewan kurban, sebelum (ante mortem) dan setelah (post mortem) sebelum disembelih.
Dinas juga menyebar tim pengawasan penyembeliham hewan di lokasi. Sedikitnya ada 100 petugas yang akan diterjunkan untuk pengawasan, pemeriksana serta pengambilan sampel jeroan dan daging yang akan dibagikan.
"Pengawasan ini dilakukan memastikan hewan dipotong sesuai standar kebersihan dan kehalalan,"ucap Wibawanti Wulandari.****