HARIANE - Wakil Menteri Keuangan RI Anggito Abimanyu menyebut, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah menyiapkan anggaran untuk menyukseskan program swasembada beras Presiden Prabowo Subianto.
Saat ini, sudah ada lahan embrio seluas satu juta hektare sawah di Maluku yang dikerjakan untuk memulai program tersebut.
"Beliau (Presiden Prabowo) sudah mencanangkan lima tahun ini swasembada beras. Sudah ada embrionya di Maluku, 1 juta hektare sawah dikerjakan sekarang. Saya sudah lihat sendiri, fotonya juga sudah ada. Suatu integrated ekosistem yang sangat bagus," kata Anggito, Senin, 28 Oktober 2024.
Jika program ini berjalan lancar dan mampu menghasilkan tiga juta, menurutnya Indonesia akan menjadi negara penghasil beras terbesar di dunia. Namun hal tersebut akan dilakukan secara bertahap.
"Tapi step by step, satu juta dulu, kita siapkan anggarannya. Nomor satu swasembada make sure kita tidak ada impor beras. Make sure kita cukup untuk menghidupi rakyat kita melalui pangan dan produk yang ada,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, cetak sawah sebenarnya telah mulai dijalankan di beberapa wilayah, seperti di Kalimantan Tengah.
“Bisa lihat di Kalimantan Tengah sudah mulai berjalan, food estate sebetulnya idenya. Kemudian di Maluku," terangnya.
Selain cetak sawah, pemerintah juga memperkuat bulog melalui revitalisasi. Salah satunya Bulog yang berganti nama menjadi Bulognas.
“Bulog sekarang jadi Bulognas, sudah direvitalisasikan, supaya punya peran sebagai buffer (penyangga) untuk kebutuhan-kebutuhan pangan kita,” tandasnya.****