Berita , D.I Yogyakarta
Kesenjangan Ekonomi di Jogja Justru Berkurang Pasca Pandemi Covid-19, ini Sebabnya
Anasya Adeliani
Kesenjangan Ekonomi di Jogja Justru Berkurang Pasca Pandemi Covid-19, ini Sebabnya
HARIANE - Angka Kesenjangan Ekonomi di Jogja Justru Berkurang Pasca Pandemi jika dibanding sebelum Covid-19 mewabah. Hal itu didorong oleh menurunnya angka kemiskinan di Jogja sebesar 0,10 persen pada semester pertama 2022 dibanding 2019.
Penurunan angka kemiskinan serta kesenjangan ekonomi di Jogja ini disampaikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam Rapat Paripurna (Rapur) DPRD DIY, Rabu, 14 September 2022.
Dalam rapur dengan agenda mendengat pandangan setiap fraksi tentang Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DIY tahun anggaran 2023, itu Sri Sultan HB X mengatakan jika di tahun 2022 ini angka kemiskinan DIY menunjukkan tren penurunan.
"Semester pertama tahun 2022 kemiskinan DIY sebesar 11,34%. Angka ini lebih rendah dibanding sebelum pandemi di tahun 2019 yang ada di titik 11,44%. Dapat disimpulkan, masyarakat DIY memiliki daya ungkit dan adaptasi ekonomi secara baik dan cepat,” ungkap Sri Sultan dilansir dari Jogjaprov.go.id.
BACA JUGA : 5 Tips Aman Bermain di Pantai Jogja, Kenapa Ke Pantai Tidak Boleh Pakai Baju Warna Hijau?Strategi penurunan angka kemiskinan ini diarahkan dengan lokus 15 kapanewon sebagai fokus penanggulangan kemiskinan. Agar program yang dikerjakan lebih terarah, Badan Pengawas Keuangan mendampingi Pemetaan lokasi kapanewon. “Secara umum, langkah dan strategi yang diambil dari dalam rangka penanggulangan kemiskinan di DIY adalah perlindungan dan jaminan sosial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan masyarakat dan pemenuhan akses terhadap sumber daya strategi. Hal ini dikuatkan dengan koordinasi lintas OPD dan lintas wilayah,” jelas Sri Sultan. Lebih lanjut dikatakan, Nilai indeks Williamson (mengukur kesenjangan wilayah) DIY tahun 2017-2022 mengalami penurunan. Pada 2021 terdapat angka ketimpangan regional DIY yang sama dengan tahun 2020 yaitu 0,4504 dengan dampak pandemi Covid-19 yang mulai berkurang. Hal itu menunjukkan bahwa kinerja pembangunan ekonomi antar wilayah di DIY semakin merata. Dan masyarakat memiliki daya ungkit serta adaptasi ekonomi secara baik dan cepat.