Berita , D.I Yogyakarta
Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Perundingan Indonesia-Uni Eropa CEPA, Disebut Banyak Ruginya
Menyoal ini, CEPA Indonesia-UE akan membatasi akses masyarakat Indonesia terhadap obat-obatan dan teknologi kesehatan yang terjangkau.
“Selain itu Indonesia dihambat dalam beberapa hal, termasuk ekspor-ekspor. Dalam Bab Investasi, UE mengusulkan untuk membentuk mekanisme penyelesaian sengketa investasi yang dikenal sebagai Sistem Pengadilan Investasi (ICS). Mekanisme ini hanya akan memberikan hak kepada investor untuk menggugat negara ketika kebijakan nasional dianggap merugikan kepentingan investor,” ujar dia.
Sementara itu Direktur Eksekutif IGJ, Rahmat Maulana Sidik juga menyampaikan kerjasama Indonesia dengan Uni Eropa ini juga akan mengatur semua aspek kehidupan sosial, termasuk perempuan, pekerja, petani, nelayan, dan masyarakat adat.
Sebab, liberalisasi sektor publik dan vital CEPA Indonesia-UE akan mempengaruhi akses masyarakat terhadap layanan publik yang terjangkau.
Menurut Rahmat, komitmen untuk melindungi hak atas kelestarian lingkungan tidak tercermin dalam CEPA Indonesia-UE.
Hal ini disebabkan pengaturan liberalisasi perdagangan dan investasi untuk memastikan akses dan rantai pasok bahan mentah kritis di bawah CEPA Indonesia-UE hanya akan mendorong perluasan ekonomi ekstraktif, khususnya di Indonesia, dan memperburuk krisis iklim global.
“Selama ini Pemerintah Indonesia hanya melakukan analisis biaya-manfaat ekonomi dari perspektif bisnis,” tandasnya. ****
Baca artikel menarik lainnya di Harianejogja.com