Korban Bully Nam Joo Hyuk yang Lain Angkat Bicara
"Ketika saya menolak untuk melakukan sesuatu yang diminta Nam Joohyuk atau teman-teman kelompoknya, mereka akan membuat saya melakukan 'Sparring'. Mereka akan membuat cincin di tengah kelas dan membuat saya berkelahi dengan teman sekelas lainnya," B mengaku akan dipukul begitu saja karena tidak mau berkelahi dengan teman sekelasnya yang lain.
B juga mengklaim bahwa Nam Joo Hyuk akan menjadikannya Shuttle untuk mendapatkan makanan ringan.
"Nam Joo Hyuk akan berkata, 'Jika kamu memberiku makanan ringan dalam 3 menit, kamu tidak perlu menjadi shuttle lagi.' Jadi, saya akan lari ke toko dan kembali, tetapi Nam Joo Hyuk akan mengatakan bahwa saya harus tetap menjadi antar jemput untuk makanan ringan karena saya membutuhkan waktu lebih dari 3 menit," ungkap B.
Korban baru ini mengklaim bahwa dia bertahan, berpikir bahwa cara terbaik untuk membayar kembali para pelaku bullying adalah dengan mendapatkan pekerjaan yang baik dan menjalani kehidupan yang baik.
"Sementara saya diintimidasi di sekolah, saya terus berpikir bahwa saya akan membayar mereka kembali dengan mendapatkan pekerjaan yang baik dan menjalani kehidupan yang baik. Saya bahkan mendapat gangguan kecemasan sosial karena intimidasi yang saya derita dari Nam Joo Hyuk," tutur B.
"Saya melihat laporan berita bahwa Nam Joo Hyuk membantah tuduhan intimidasi dan dia menggugat teman saya (korban pertama yang diduga A). Sangat menyakitkan untuk memikirkan masa lalu saya dan saya saat ini menjalani hidup saya dengan baik, tetapi saya memutuskan untuk melangkah maju. setelah melihat teman saya dituntut. Saya ingin dia mengakui kesalahannya di masa lalu dan menghentikan aktivitasnya. Sungguh menyakitkan setiap kali saya melihatnya," imbuhnya.
Orang yang menyebar luaskan berita ini pertama kali juga mengangkat suaranya lagi dan menjelaskan bahwa laporan berita pertama dibuat salah.
BACA JUGA : Agensi Nam Joo Hyuk Berikan Pernyataan Terkait Kasus Bullying"Ada sebagian besar laporan berita yang salah dilaporkan. Agensinya tidak memeriksa fakta dan menimbulkan kerugian sekunder. Putra saya telah menderita sepanjang hidupnya karena trauma dari intimidasi sekolah tetapi para pengganggu mengabaikan rasa sakit itu sampai hari ini," ungkap ibu A. Dengan bertambahnya korban, netizen mulai percaya bahwa ada beberapa kebenaran di balik tuduhan tersebut. “maaf bukan maaf tapi wajahnya pas banget buat orang yang suka bully murid di sekolah,” tulis akun Twitter @raffmuhd88.****