Pendidikan , Teknologi
Mahasiswa UGM Kembangkan Sepeda Motor Listrik Dengan Kecepatan Capai 70 Km per Jam
HARIANE- Tim Gasbadra UGM melakukan riset dan pengembangan motor listrik di Indonesia. Motor listrik dikembangkan dengan penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 57,42% serta mampu mencapai kecepatan 70 Km per Jam.
Tim Gasbadra, Yuta Ilham mengatakan bahwa motor listrik yang mereka kembangkan memiliki jarak tempuh yang hampir sama dengan motor listrik sejenis di pasaran. Namun, dari sisi daya mampu mengeluarkan output daya maksimum yang lebih bertenaga.
Motor listrik dikembangkan menggunakan penggerak utama berupa motor listrik DC brushless tipe mid drive dengan tegangan 72V dan arus maksimal 40A. Dengan penggunaan komponen tersebut bisa menghasilkan torsi sebesar 45Nm pada 3000rpm, kecepatan maksimum mencapai 65-70 km per jam dengan max rpm 4800.
Motor listrik dibuat dengan dua mode yakni mode eco dan mode sport. Saat penggunaan dalam mode eco, motor ini dapat menempuh jarak dengan estimasi 40 Km dalam sekali pengisian daya (charge). Sedangkan pada mode sport, estimasi jarak yang yang dapat ditempuh mencapai 30 Km.
Sementara itu, Engineer tim Gasbadra, Dhamar Gumilang mengatakan Pengembangan motor listrik dilakukan sejak tahun 2022 hingga kini masih mengembangkan beberapa komponen.
“Motor listrik yang kami kembangkan memiliki TKDN 57,42%. Hal tersebut sudah melampaui TKDN yang ditargetkan oleh pemerintah yakni 50%,” ujarnya pada Kamis, 4 Januari 2024 di FMIPA UGM.
Pengembangan motornya ini diharapkan mampu mengurangi emisi gas buang dari kendaraan berbahan bakar minyak dengan membuat sepeda motor listrik. Mereka melakukan riset pada bidang pengembangan motor listrik yang melingkupi banyak aspek diantaranya rangka, body, powertrain, serta elektronika kendaraan listrik yang meliputi battery pack, power distribution dan bldc controller.
Hingga pengembangan motor listrik yang dilakukan tim Gasbadra ini sejalan dengan SDGs 7 dalam mewujudkan energi yang bersih dan terjangkau.
“Pada battery pack kami sudah dilengkapi dengan battery management system dengan fitur over current, over voltage, dan short circuit protection sebagai fitur keamanan dan safety baterai,”urai Dhamar.
Adapun baterai yang digunakan memiliki sepesifikasi 84V, 20Ah dan untuk pengisian daya baterai memerlukan waktu enam hingga tujuh jam.
Pihaknya akan terus melakukan pengembangan dan rencananya bisa produksi lebih banyak serta dipasarkan kepada masyarakat.
"Kalo dipasarkan dimasyarakat harganya nanti sekitar Rp 30-40 juta rupiah," ujarnya.****