Berita , Nasional

Malaysia Salahkan Indonesia Efek Kabut Asap di Perbatasan Kalimantan dan Sumatera, serta Penurunan Kualitas Udara

profile picture Edmundus Roke Wea
Edmundus Roke Wea
Efek Kabut Asap di Perbatasan Kalimantan
Efek kabut asap di perbatasan Kalimantan diduga jadi penyebab polusi di Malysia. (Ilustrasi:freepik/teksomolika)

HARIANE - Efek kabut asap di perbatasan Kalimantan dan kebakaran di Sumatera serta sejumlah wilayah di Indonesia disebut telah membawa dampak polusi udara di negara tetangga Malaysia.

Dua belas wilayah di Semenanjung Malaysia mencatat tingkat Indeks Pencemar Udara yang tidak sehat di atas 100 pada pukul 8 malam waktu setempat, dengan yang tertinggi mencapai 155 terdaftar di wilayah Kuala Lumpur.

Polusi udara disebut merupakan masalah berulang di Asia Tenggara, mengganggu pariwisata dan mengakibatkan kerugian miliaran dolar bagi ekonomi lokal.

Efek Kabut Asap di Perbatasan Kalimantan dan Sumatera

Kebakaran hutan sering melandai wilayah Kalimantan dan Sumatera akhir-akhir ini. (Ilustrasi:freepik/vecstock)

Departemen Lingkungan Malaysia menyatakan bahwa kabut lintas batas yang dipicu oleh kebakaran di Sumatra Selatan dan Kalimantan selatan meningkatkan polusi udara di pantai barat Malaysia dan di Sarawak barat di pulau Borneo

Dilansir dari warta Bloomberg, bahwa kabut akibat ratusan kebakaran hutan di Indonesia telah mencapai Malaysia, menyelimuti beberapa wilayah negara tersebut dan menyebabkan penurunan kualitas udara.

Asap dari kebakaran merupakan masalah sebab mengganggu pariwisata dan mengakibatkan kerugian miliaran dolar bagi pertumbuhan ekonomi.

Sementara diprediksi bahwa kembalinya El Nino dalam beberapa bulan mendatang, membawa cuaca lebih kering ke Asia Tenggara dan memberikan peluang terjadinya kebakaran yang lebih tinggi.

Wan Abdul Latiff Wan Jaffar, Direktur Jenderal departemen Lingkungan Malaysia menyatakan bahwa saat ini terdapat 12 wilayah di Semenanjung Malaysia mencatat tingkat Indeks Pencemar Udara yang tidak sehat di atas 100.

Sementara tingkat Indeks Pencemar Udara yang tidak sehat tertinggi mencapai 155 terdaftar di wilayah Kuala Lumpur.

Wan Abdul Latiff juga menyatakan bahwa Citradaya dari Pusat Meteorologi Khusus ASEAN berbasis di Singapura pada Jumat mendeteksi 52 titik panas di Sumatra, 264 di Kalimantan, dan tidak ada di Malaysia.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Ditendang Sapi Ngamuk, Dua Warga Dlingo Bantul Luka-luka, Satu Korban Masih Opname

Ditendang Sapi Ngamuk, Dua Warga Dlingo Bantul Luka-luka, Satu Korban Masih Opname

Jumat, 06 Juni 2025
Gunungkidul Terima Ribuan Domba dari Yayasan Singapura

Gunungkidul Terima Ribuan Domba dari Yayasan Singapura

Jumat, 06 Juni 2025
Pantau Penyembelihan Kurban, Bupati Sleman Ingatkan Tidak Buang Limbah Sapi ke Sungai

Pantau Penyembelihan Kurban, Bupati Sleman Ingatkan Tidak Buang Limbah Sapi ke Sungai

Jumat, 06 Juni 2025
Waspadai Cacing Hati pada Hewan Kurban, Ini yang Dilakukan DPKH Gunungkidul

Waspadai Cacing Hati pada Hewan Kurban, Ini yang Dilakukan DPKH Gunungkidul

Jumat, 06 Juni 2025
Junjung Tinggi Toleransi, Sejumlah Umat Nasrani Turut Membantu Pelaksanaan Kurban di Gunungkidul

Junjung Tinggi Toleransi, Sejumlah Umat Nasrani Turut Membantu Pelaksanaan Kurban di Gunungkidul

Jumat, 06 Juni 2025
Harga Emas Antam Hari ini Jumat 6 Juni 2025, Naik atau Turun?

Harga Emas Antam Hari ini Jumat 6 Juni 2025, Naik atau Turun?

Jumat, 06 Juni 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Jumat 6 Juni 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Jumat 6 Juni 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Jumat, 06 Juni 2025
Kemenag Yogyakarta Tak Larang Takbir Idul Adha, Asalkan…

Kemenag Yogyakarta Tak Larang Takbir Idul Adha, Asalkan…

Kamis, 05 Juni 2025
Muhammadiyah DIY Siapkan 1.309 Lokasi Sholat Idul Adha, Kota Yogya Ada 220 Titik

Muhammadiyah DIY Siapkan 1.309 Lokasi Sholat Idul Adha, Kota Yogya Ada 220 Titik

Kamis, 05 Juni 2025
Awas! Data Diri Bisa Jebol, Masyarakat Diimbau Waspadai Penipuan Berkodus Aktivasi IKD

Awas! Data Diri Bisa Jebol, Masyarakat Diimbau Waspadai Penipuan Berkodus Aktivasi IKD

Kamis, 05 Juni 2025