Berita , D.I Yogyakarta
Meski Rampung 100 Persen, Bawaslu Sleman Masih Temukan Pemilih Belum Dicoklit
HARIANE - Bawaslu Kabupaten Sleman telah menyelesaikan proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman pada Rabu, 24 Juli 2024.
Sepekan sebelumnya, jajaran Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Kabupaten Sleman menyatakan bahwa proses coklit oleh petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) telah selesai 100 persen di wilayahnya masing-masing per 18 Juli 2024.
Namun, berdasarkan hasil uji petik yang dilakukan jajaran Panwaslu Kelurahan Desa (PKD) dan Panwaslu Kecamatan masih ditemukan adanya pemilih yang belum dicoklit oleh Pantarlih.
“Ini merupakan salah satu hasil pengawasan yang didapat oleh jajaran pengawas saat melakukan pengawasan proses coklit data pemilih kemarin,” kata Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman, Arjuna Al Ichsan Siregar, Jumat, 26 Juli 2024.
Arjuna menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi pengawasan coklit yang dilakukan jajaran pengawas se-Kabupaten Sleman memang didapati sejumlah potensi pelanggaran selama proses coklit oleh Pantarlih selama 30 hari lalu.
Beberapa potensi pelanggaran itu misalnya adanya pemilih yang belum dicoklit, rumah yang belum ditempeli stiker, sejumlah pemilih beralamat di RT 0 RW 0 yang tidak berhasil ditemui dan diketahui keberadaanya, serta pemilih satu Kartu Keluarga (KK) berbeda TPS.
Atas berbagai potensi pelanggaran tersebut, jajaran pengawas telah memberikan saran perbaikan, baik kepada Pantarlih, Panitia Pemungutan Suara (PPS) maupu kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) setempat dan telah ditindaklanjuti.
Khusus pemilih yang belum dicoklit, kata Arjuna, salah satunya ditemukan di enam kalurahan di Kapanewon Prambanan.
Berdasarkan saran perbaikan yang disampaikan Panwaslu Kecamatan Prambanan kepada PPK dan setelah dilakukan penelusuran bersama didapati sekitar 40 pemilih baru yang belum dicoklit dan belum masuk daftar pemilih yang telah disusun KPU beberapa waktu lalu.
Puluhan pemilih itu tersebar di Kalurahan Bokoharjo, Gayamharjo, Madurejo, Sambirejo, Sumberharjo, dan Wukirharjo.
“Data-data pemilih baru ini kan didapatkan dari data mutasi penduduk masuk ke kalurahan, setelah disampaikan kepada PPK dan ditelusuri bersama pasca coklit dinyatakan selesai 100 persen, ternyata masih didapati penduduk yang baru masuk ke wilayah Prambanan yang belum dicoklit,” terangnya.
Hasil penelusuran data penduduk mutasi masuk tersebut, lanjutnya, masih menyisakan sekitar 17 warga yang belum berhasil diketemui dan diketahui keberadaannya hingga selesainya masa coklit per 24 Juli 2024 kemarin.