HARIANE - Sejumlah masalah ditemukan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kulon Progo yang sudah berjalan sepekan. Program Makan Bergizi Gratis di Kulon Progo dipusatkan di wilayah Kapanewon Sentolo.
Dalam pelaksanaannya, masih mengandalkan Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Di wilayah Sentolo, terdapat 41 sekolah dari jenjang PAUD hingga SMP dengan 2.268 pelajar yang menerima MBG tahap awal.
"Kami tetap memberikan catatan terkait pelaksanaan MBG sebagai bahan evaluasi," ucap Kepala Disdikpora Kulon Progo, Nur Wahyudi, saat dihubungi Sabtu (18/01/2025).
Evaluasi yang diberikan, lanjut Nur Wahyudi, adalah waktu pendistribusian makanan ke sekolah. Pendistribusian mengacu pada waktu pembelajaran, mulai dari TK yang paling pagi hingga SMP yang berakhir lebih siang.
Menurut Nur, dalam pelaksanaan selama sepekan, terdapat beberapa sekolah yang akhirnya menunggu kedatangan makanan sampai siang. Padahal, sekolah sudah diinformasikan akan mendapat makanan sejak pagi hari.
"Jadi kasihan anak-anak yang sudah menunggu. Mereka juga sudah tidak membawa bekal karena menunggu MBG," terang Nur.
Hal lain yang menjadi perhatian adalah kualitas makanan serta wadah yang digunakan. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kulon Progo sudah menerima laporan tentang keluhan kondisi lauk yang terasa kecut hingga wadah makanan yang berbau amis.
Meski ada kendala, Nur Wahyudi melihat MBG sudah berjalan cukup baik. Menu yang disajikan dinilai sudah variatif.
"Memang ada yang tidak suka karena selera. Tapi MBG bisa menjadi edukasi agar anak terbiasa dengan menu di luar kesukaannya," ujar Nur.
Menurut Nur, evaluasi perlu dilakukan secara bersama-sama dengan sekolah penerima MBG. Hasil evaluasi akan menjadi masukan untuk SPPG BGN yang menjadi pelaksana.
"Kami berharap pelaksanaan MBG di Kulon Progo berjalan lebih baik lagi ke depannya. Sekolah sasaran sudah cukup kooperatif dalam pelaksanaannya," ujar Nur.****