Berita
Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas yang Digarap oleh Mensos, Begini Isi UU No. 8 Tahun 2016 Tentang Orang Berkebutuhan Khusus
Anasya Adeliani
Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas yang Digarap oleh Mensos, Begini Isi UU No. 8 Tahun 2016 Tentang Orang Berkebutuhan Khusus
HARIANE - Menteri Sosial Tri Rismaharini berikan dukungan terhadap Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas.
Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas diberikan kepada 105 orang untuk menunjukkan potensi mereka di depan para delegasi HLIGM APDPD 2022.
High-level Intergovernmental Meeting on The Final Review of the Asian and Pacific Decade of Persons with Disabilities (HLIGM APDPD) 2022 diikuti 64 negara pada Kamis, 20 Oktober 2022.
Dalam acara Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas, masing-masing dari mereka menyuguhkan tarian dan musik dari berbagai daerah. Hingga membuat para tamu delegasi terpukau.
BACA JUGA : Rintisan Desa Inklusif di Bantul, Upaya Pemkab Wujudkan Daerah Ramah DisabilitasPenyandang disabilitas yang hadir terdiri dari disabilitas rungu, wicara, intelektual, netra, daksa, Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan Orang dengan Masalah Kejiwaan (ODMK). Kendati begitu, kondisi mereka tak menjadi tembok untuk dapat menyelaraskan wiraga, wirama, wirasa, dan wirupa. “Saya tidak mengira ternyata bagus sekali. Mereka melakukannya dengan sangat baik. Belum tentu yang non-disabilitas bisa berkolaborasi sebagus itu,” ucap Tri Rismaharini. Di antara gebyar lampu sorot dan iringan musik gamelan serta perkusi, masing-masing grup penari silih berganti mengisi panggung dengan koreografi yang apik mengikuti gemuruh irama musik yang juga dimainkan oleh penyandang disabilitas. Senyum sumringah para penampil kian merekah saat para undangan bertepuk tangan mengapresiasi penampilan mereka dan turut ke panggung untuk menari bersama. Tarian yang disajikan dalam acara gala dinner bersama delegasi HLIGM-APDPD itu menambah optimisme baru bagi para disabilitas untuk saling belajar dan berkolaborasi di tengah keterbatasan yang dimiliki. “Sebagian dari mereka ada yang tuna rungu dan down syndrome tetapi mereka cepat mengerti ketukan. Sempat ada perubahan posisi tetapi ketika diajari sebentar mereka sudah bisa mengerti blocking,” tambah Risma. Beragam tarian yang ditampilkan penyandang disabilitas meliputi Tari Puspawresti, Tari Wirata, Perkusi, Tari Badaya Wayang, Tari Saman, Tari Dindin Badindin, Tari Payung, Tari Gandrung Kipas dan Reog.