Berita , D.I Yogyakarta
Penanganan Kekeringan di DIY 2023, Dinas PUP ESDM Upayakan Sumur Bor di 23 Lokasi dan Kelola 25 Embung
Tahun ini direncanakan ini akan dibangun sumur bor di 23 titik lokasi di 3 kabupaten yaitu: Kapupaten Kulon Progo, Gunungkidul, dan Sleman. Selain itu, juga mengelola 25 embung yang ada di DIY.
Sementara laporan kabupaten/kota di DIY bahwa wilayah yang sudah melakukan distribusi air bersih untuk kebutuhan sehari-hari yaitu Kabupaten Gunungkidul, Kulon Progo, dan Bantul.
Laporan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menyatakan bahwa saat ini air masih tercukupi sehingga masih bisa bercocok tanam dan belum terdapat laporan gagal panen.
Bencana kekeringan ini dipengaruhi oleh fenomena iklim El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang muncul secara bersamaan. El Nino dan IOD merupakan fenomena global yang berdampak terhadap pola curah hujan di Indonesia.
Pemda DIY melalui BPBD DIY pertama-tama memastikan seluruh wilayah terdampak kekeringan yang tersebar di Kabupaten sudah terjangkau pasokan air bersih.
Sementara itu berdasarkan warta BPBD DIY bahwa hingga kini, krisis air bersih di wilayah terdampak kekeringan masih bisa ditangani langsung oleh masing-masing kabupaten.
Selanjutnya diusahakan sumur bor di sejumlah wilayah terdampak kekeringan. Upaya sumur bor sebelumnya pernah diusahakan dengan membangun 30 sumur bor dan berhasil mengatasi masalah kekurangan air akibat kekeringan pada 2021/2022.
Selain itu Pemda DIY dalam upaya penanganan kekeringan di DIY 2023, melalui Dinas Sosial juga sudah menyiapkan 230 tanki dengan kapasitas masing-masing 4 ribu liter air bersih untuk disalurkan ke wilayah terdampak kekeringan.
Di samping upaya-upaya tersebut Pemda DIY juga mengimbau agar para petani menyesuaikan pola tanam dengan beralih ke pola tanam palawija.
Namun, bagi petani yang memiliki akses irigasi yang memadai tetap bisa menanam padi. Salah satu varietas padi yang tahan terhadap kondisi musim kemarau adalah Padi Cakrabuana.
Upaya penanganan kekeringan di DIY 2023 juga dilakukan dengan upaya kolaborasi antar sektor bisa mencakup penguatan infrastruktur air seperti penghijauan dan pelestarian lingkungan, pembuatan dan pemeliharaan sumur bor, peningkatan kapasitas embung. ****
Baca artikel menarik lainnya di Harianejogja.com