Berita , D.I Yogyakarta
Puncak Musim Kemarau di Bantul Diprediksi Agustus, BPBD Waspadai Ancaman Kekeringan
HARIANE – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksi puncak musim kemarau di Bantul tahun 2023 ini terjadi pada Agustus.
Namun, sebagian kecil wilayah Bantul di bagian barat akan berlangsung puncak musim kemarau di bulan Juli 2023.
Diperkirakan pula puncak musim kemarau di Bantul tahun 2023 ini berkisar selama 5-6 bulan dimana berlangsung lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya.
Puncak Musim Kemarau di Bantul, Pasokan Air Bersih Disiapkan
Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanta menyampaikan, untuk mengantisipasi terjadinya bencana kekeringan di Bantul karena musim kemarau, pihaknya telah mempersiapkan pasokan air bersih.
“Memang disebutkan BMKG pada Mei dasarian II harus mempersiapkan apa yang menjadi potensi munculnya kemarau, dari kami persiapannya dropping air bersih,” kata dia.
Disebutkan olehnya, untuk kebutuhan pasokan air bersih umumnya menyesuaikan dengan panjang masa kemarau.
Adapun nominal dropping air bersih yang dipersiapkan sama dengan tahun sebelumnya yakni sejumlah Rp22 juta.
“Menyiapkan segitu dengan potensi kekeringan seperti kemarin tidak kita gunakan artinya cukup dan sisa,” ujarnya.
Dari pengamatan di tahun-tahun sebelumnya, wilayah yang mengalami kekeringan di Bantul karena musim kemarau ada di Kapanewon Pajangan, Dlingo, Pandak, Pundong, Piyungan, dan Imogiri.
Namun untuk beberapa titik yang biasanya mendominasi kebutuhan air bersih seperti wilayah Imogiri kini nihil permintaan air bersih ke BPBD Bantul lantaran sudah dilakukan pengeboran sumur.
Karena diperkirakan musim kemarau 2023 lebih kering dibandingkan tahun sebelumnya, BMKG sendiri menghimbau pemerintah daerah dan masyarakat luas untuk lebih siap dan melakukan langkah antisipatif.