Berita , Pilihan Editor , Headline
Penjelasan Fenomena Hujan Es Di Surabaya Menurut BMKG
Ichsan Muttaqin
Penjelasan Fenomena Hujan Es di Surabaya menurut BMKG (Foto: Twitter/@zldeldaa)
HARIANE - Penjelasan fenomena hujan es di Surabaya yang disertai badai kencang pada 21 februari 2022 sudah pernah dijelaskan oleh BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) pada situs resmi BMKG.
Penjelasan fenomena hujan es di Surabaya merupakan fenomena cuaca alamiah yang sudah biasa terjadi.
Penjelasan fenomena hujan es di Surabaya yang dikutip dari penjelasan BMKG pada website resminya mengatakan kejadian hujan es yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, lebih banyak terjadi pada masa transisi baik dari musim kemarau ke musim hujan maupun sebaliknya.
BMKG juga telah mengindikasikan fenomena alam hujan es yang disertai dengan petir dan angin kencang berdurasi singkat, berikut indikasi yang diambil dari website resmi BMKG:
- Udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah dalam satu hari sebelum terjadinya fenomena hujan es
- Udara terasa panas dan gerah disebabkan oleh radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%)
BACA JUGA : Resmi Jabat Gubernur Lemhannas, Ini Fakta Menarik Andi Widjajanto- Mulai pukul 10.00 pagi terlihat awan Cumulus (awan putih berlapis-lapis), diantara awan tersebut terdapat jenis awan yang mempunyai batas tepi yang sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol. - awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu/hitam yang dikenal dengan awan Cumulonimbus. - Pepohonan disekitar tempat kita berdiri terdapat dahan-dahan atau ranting-ranting yang mulai bergoyang dengan cepat. - Terdapat sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri - Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba-tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita. - Jika 1-3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.
Tags