Berita , D.I Yogyakarta
2 Peristiwa Gerakan Tanah Terjadi di Bantul Akibat Hujan Deras Semalaman
Tri Lestari
Evakuasi dampak gerakan tanah akibat hujan deras di Bantul. (Foto: TRC BPBD Bantul)
HARIANE - Hujan deras disertai angin kencang di wilayah Kabupaten Bantul pada Kamis, 2 Februari 2023 malam mengakibatkan terjadinya sejumlah peristiwa gerakan tanah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat adanya dua titik gerakan tanah di Dusun Kaligatuk, Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan dan Dusun Cegokan, Kalurahan Wonolelo, Kapanewon Pleret.
Beruntung tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini, namun salah satu rumah warga tertimpa longsoran akibat gerakan tanah di Piyungan, dampak hujan deras semalaman di Bantul.
BACA JUGA : Kenalkan Kelas Khusus Olahraga, SMA Negeri 1 Pundong Gelar Turnamen Bola Voli
Peristiwa Gerakan Tanah di Srimulyo, Kapanewon Piyungan
Komandan TRC BPBD Bantul, Sulistyana menyampaikan, peristiwa longsor pertama terjadi pada Kamis, 2 Februari 2023 sekitar pukul 20.30 WIB. Mulanya hujan deras dalam hitungan beberapa jam mengakibatkan air masuk ke dalam rongga-rongga tebing di dekat rumah Pardi Rejo (71). Karena tebing tidak kuat menahan air akhirnya terjadi peristiwa longsor hingga mengakibatkan tanah menimpa dapur milik Pardi Rejo. “Terjadi hujan deras di wilayah Srimulyo dengan curah hujan sangat tinggi. Air masuk ke dalam rongga-rongga tebing, derasnya air dan banyaknya debit air mengakibatkan tebing tidak kuat menahan dan terjadi longsor menimpa dapur milik bapak pardi rejo. Dari kejadian tersebut Bapak Pardi Rejo melaporkan ke BPBD Bantul,” jelas Sulis, Jumat 3 Februari 2023. Menerima laporan tersebut TRC BPBD Bantul pun mendatangi lokasi sekitar pukul 12.35 WIB yang dilanjutkan dengan kerja bakti pembersihan longsoran bersama warga. Sulis merincikan longsoran yang menimpa dapur korban mengakibatkan kerusakan pada sebagian atap dan menimpa ayam peliharaan dengan estimasi kerugian sejumlah Rp 5 juta. “Sudah dilakukan kerja bakti pembersihan longsoran oleh FPRB dan warga dengan jumlah personil kerja bakti kurang lebih 50 orang,” jelasnya.Peristiwa Gerakan Tanah di Wonolelo, Kapanewon Pleret
Sulistyana mengatakan, peristiwa kedua terjadi pada Kamis, 2 Februari 2023 sekitar pukul 23.30 WIB tepatnya di jalur Cinomati, Jalan Wonolelo Pleret - Terong Dlingo. Sama seperti kejadian di Srimulyo, hujan dengan intensitas tinggi membuat air masuk ke rongga-rongga tebing. Karena banyaknya debit air, struktur tanah tebing milik Roni tidak kuat menahan hingga kemudian ambrol menutup akses jalan. “Hujan lebat sejak sore hari terjadi di wilayah Pleret, puncaknya saat malam hari terjadi hujan dengan intensitas tinggi,” terang Sulis. Karena longsoran tebing menutup akses jalan hingga tidak dapat dilalui, peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke BPBD Bantul untuk dilakukan evakuasi sejak pukul 09.30 WIB. Pembersihan lokasi longsoran pun dilakukan oleh BPBD Bantul bersama relawan. Jalur Cinomati yang penuh dengan material longsoran pun akhirnya dapat dilalui Jumat, 3 Februari 2023 sekitar pukul 11.17 WIB. Sulis menambahkan, akibat dari longsoran itu sempat mengakibatkan beberapa kendaraan terpeleset karena jalan Cinomati yang menjadi licin.BACA JUGA : Peringati Hari Pers Nasional 2023, Forum Pewarta Bantul Lakukan Berbagai Rangkaian Kegiatan Sosial“Sudah dilakukan pembersihan longsoran di malam hari, paginya dilanjutkan pembersihan jalan menggunakan mobil pemadam kebakaran karena banyaknya lumpur jalan menjadi licin. Pohon-pohon yang membahayakan juga sudah dilakukan pemotongan,” paparnya.**** (Kontributor: Wahyu Turi K) Baca artikel menarik lainnya di harianejogja.com
1