Berita
Perpanjangan Masa Pencarian Korban Gempa Bumi Cianjur, DPR RI Bahas Kurikulum Bencana dalam Revisi RUU Sisdiknas
Anasya Adeliani
Perpanjangan Masa Pencarian Korban Gempa Bumi Cianjur, DPR RI Bahas Kurikulum Bencana dalam Revisi RUU Sisdiknas
Pencarian korban gempa bumi Cianjur terus diupayakan Tim SAR gabungan dengan menelusuri beberapa titik yang diduga lokasi korban tertimbun, dan masih menggunakan alat berat agar memudahkan pencarian.
Bencana gempa Cianjur banyak memakan korban dan memicu keprihatinan banyak kalangan.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menilai bahwa Kurikulum bencana harus menjadi bagian penting dari revisi Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas)
Seperti diketahui, RUU Sisdiknas sedang dibahas bersama Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek).
“Kami menilai sudah saatnya Kurikulum Bencana ini menjadi bagian penting dari revisi RUU Sisdiknas yang saat ini digodok Kemendikbud Ristek. Dengan demikian upaya untuk mengurangi korban jiwa dan materi dalam setiap bencana bisa diwujudkan,” ujar Syaiful Huda.
Huda menegaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi intensitas bencana yang cukup tinggi.
Sebab, Indonesia berada di kawasan cincin api (ring of fire). Sehingga, hal itu memicu potensi gempa bumi, meletusnya gunung berapi, hingga tsunami merupakan fakta alam yang tidak bisa dihindari.
"BMKG mencatat sejak 2008 hingga 2015, tercatat rata-rata kejadian gempa bumi sekitar 6.000 kejadian dalam setahun. Kemudian, pada 2018 meningkat menjadi 11.920 kali dan pada 2019 tercatat sekitar 11.588 kali kejadian. Setelah turun di 2020, di 2021 ada lompatan intensitas kejadian. Dan baru saja kita menjumpai fakta pahit bagaimana gempa Cianjur menimbulkan ratusan korban jiwa,” jelas Politisi Fraksi PKB itu.
Kendati demikian, ironisnya tak sedikit dari korban jiwa tersebut merupakan para peserta didik.
Pemkab Cianjur melaporkan setidaknya terdapat 42 siswa dan 10 guru di level PAUD hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menjadi korban meninggal saat gempa terjadi.
“Jumlah ini masih belum termasuk kemungkinan siswa SMA/SMK yang jadi korban. Jadi, saya merasa fakta ini harus disikapi secara serius dengan memasukkan kurikulum bencana dalam RUU Sisdiknas,” tutur politisi asal Jawa Barat ini.
Huda menambahkan dampak perubahan iklim juga mulai dirasakan dengan peningkatan intensitas bencana hidrometeorologi.